Saat ditemui Suara.com, Eman menceritakan awal mula putrinya terjangkit DBD hingga akhirnya meninggal dunia. Eman mengakui, sejak tinggal di huntara, anaknya sudah kena demam. Karena akses yang jauh dari keluarga, akhirnya ia membawa keluarganya untuk tinggal di rumah saudara yang tak jauh dari mertuanya.
Tepat pada Selasa kemarin anaknya menderita demam tinggi. Tak ingin terjadi sesuatu pada putrinya, Eman langsung memboyongnya ke salah satu bidan di Kecamatan Sumur.
"Awalnya anak saya kena demam tinggi, panas, terus saya langsung konsultasi ibu bidan. Setelah berobat, obatnya juga belum habis. Ganti hari itu si dede turun mencret hari Rabunya," katanya di rumah mertuanya, Kampung Sumur Adem, Desa Sumber Jaya pada Rabu (15/1/2020).
Kontributor : Saepulloh
Baca Juga:Kronologis Bocah Korban Tsunami Banten yang Meninggal karena DBD di Huntara