"Istrinya nangis kemarin pas polisi nyari ke rumahnya. Saya gak enak kalau ngajak ke rumahnya, karena mereka masih belum mau ketemu orang lain," ucap Nanang saat diminta untuk mengantar Suara.com ke rumahnya di kawasan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Sementara itu menurut pengakuan Ulan, warga sekitar, aksi dari juru parkir tersebut memang baru pertama ia dengar. Padahal dirinya mengaku kerap mondar mandir putaran tersebut.
"Belum pernah dengar. Kalau saya paling hanya di godain kalau lewat, tapi enggak pernah sampai megang," ujarnya.
Masih pengakuan Nanang, pelaku begal payudara di putaran atau U-Turn Sektor 9 saban hari raup uang Rp 100 ribu perjam. Uang tersebut diperoleh dari hasil mengatur kendaraan yang berputar.
Baca Juga:Pelaku Begal Payudara di Bintaro Buron, Dia Ternyata Petugas Kebersihan
"Setiap jam ganti. Kalau disitu bisa dapat Rp 100 ribu perjam nah nanti dibagi dua, jadi per orang bisa dapat Rp 50 ribu perjam," ujarnya.
Namun begitu, kata Nanang, aksi dari kedua rekannya itu mungkin dilandasi dari pengaruh alkohol. Dirinya tidak menampik jika kesehariannya banyak rekannya yang menenggak minuman beralkohol.
"Ya mungkin karena sedang mabok. Ya tapi nggak semua di situ pada mabok, saya juga nggak kepikiran mereka seperti itu," ujarnya.
Namun begitu, salah seorang warga sekitar Ulan mengaku meskipun banyak meresahkan, adanya pak ogah di bilangan itu banyak membantu pengendara. Terlebih lagi jarang petugas lalulintas yang mengatur di wilayah itu.
"Kadang membantu juga. Karena memang tidak ada petugas lalin di situ," ujarnya.
Baca Juga:Awas Digerayangi, Ini Titik Rawan Begal Payudara di Bintaro Sektor 9
Kontributor : Muhammad Iqbal