Tumpahan Minyak di Karawang Diduga Jangkau Pesisir Utara Banten

Salah satu wilayah yang merasakan adanya gumpalan minyak mentah berada di kawasan Pantai Lontar.

Chandra Iswinarno
Rabu, 31 Juli 2019 | 20:17 WIB
Tumpahan Minyak di Karawang Diduga Jangkau Pesisir Utara Banten
Air di Pantai Lontar di Provinsi Banten diduga tercemar limbah minyak mentah. [Suara.com/Yandhi Deslatama]

SuaraBanten.id - Masyarakat pesisir utara Banten digegerkan dengan banyaknya gumpalan minyak mentah yang berada di perairan daerah tersebut.

Salah satu wilayah yang merasakan adanya gumpalan minyak mentah berada di kawasan Pantai Lontar Kampung Brambang Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang, Banten.

Gumpalan minyak yang menyerupai kotoran kambing tersebut awalnya ditemukan pengelola ekowisata hutan mangrove, Ropin (35) pada Sabtu (20/7/2019) lalu.

"Pertama kali saya menemukan gumpalan minyak di area wisata jembatan pelangi, ngampar (mengambang) di air pantai, kaya kotoran kambing, pas saya pegang itu mirip minyak mentah. Bocoran minyak di laut utara pantai Jawa ini berdampak kesini juga," kata Ropin (35) saat ditemui di lokasi penemuan minyak mentah di Pantai Lontar pada Rabu (31/07/2019).

Baca Juga:BMKG Siap Bantu Pertamina Petakan Tumpahan Limbah Minyak di Karawang

Ropin mengemukakan saat itu melihat warna air laut di Pantai Lontar berwarna cokelat kemerahan. Awalnya, dia tidak mengira bulatan hitam seperti kotoran kambing merupakan minyak mentah. Kemudian Ropin memegang bulatan tersebut dan ditangannya berminyak.

"Airnya agak merah dan bulatan (mirip) kotoran kambing banyak disini. Petani tambak tidak memasukkan air laut ke tambak. Karena sedang pemijahan dan air lautnya tercemar," katanya.

Akibat tercemarnya air laut oleh tumpahan minyak yang diduga berasal dari kilang minyak Pertamina membuat petani rumput laut merugi. Lantaran, rumput laut mati terkena minyak mentah tersebut.

Seperti yang disampaikan seorang petani rumput laut Makrubi (47). Dia mengaku sebelum ada tumpahan minyak bisa memanen hingga 70 kilogram. Namun setelah tercemar tumpahan minyak, hanya bisa memanen 40 kilogram hingga 50 kilogram saja.

"Kena dampaknya pada ngelupas kulit rumput lautnya. sudah tiga hari kena minyak. Kurang tahu ya (asal minyak dari mana), katanya dari Karawang. Ada lima petak (sekitar) lima hektar. Kelompokkan yang matinya, kelewatan (minyak mentaha) saja, karena panas rumput laut nya," kata Makrubi.

Baca Juga:Limbah Tumpahan Minyak di Karawang hingga ke 6 Pulau di Kepulauan Seribu

Kontributor : Yandhi Deslatama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini