SuaraBanten.id - Kampung Bahbul RT, 1, RW 3 Desa Kertaraharja, Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten merupakan salah satu kampung yang masih terisolir. Akses jalan menuju kampung tersebut belum tersentuh aspal, hanya bongkahan batu yang menyelimuti jalan dengan panjang 3 kilometer itu.
Saking terisolirnya, warga di perkampungan itu memiliki kebiasaan buruk, salah satu kebiasan itu adalah Buang Air Besar (BAB) sembarangan di kebun.
Jumlah penduduk di kampung tersebut sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) 70 persen dari warga yang mayoritas petani itu memiliki kebiasaan buruk tersebut. Beruntung, ada lembaga sosial yang intens mengubah kebiasaan itu sejak 2014 lalu.
Ketua RT 1, Kampung Bahbul Narja mengatakan sejak adanya Laz Harfa yang membawa konsep arisan jamban, sebagian warga sudah memiliki kloset di masing-masing rumahnya. Sehinga, kebiasaan itu lambat laun mulai luntur.
Baca Juga:Anies Umumkan Sayembara Desain Halte BRT dan Stasiun MRT Asean simpang CSW
"Dulu kami suka BAB sembarangan di kebun belakang rumah, cuma alhamdulilah sekarang mah enggak sejak ada Laz Harfa," kata Narja kepada BantenHits--jaringan Suara.com, Senin, (15/4/2019).
Sementara, Inisiator Arisan Jamban dari Laz Harfa, Indah Prihanandi mengatakan Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu Kabupaten yang warganya sering BAB sembarangan secara turun temurun, ditambah lagi tidak ada edukasi kepada masyarakat tentang dampak BABS terutama kepada kesehatan.
"Karena memang ada persoalan itu, kemudian saya melihat di era yang luar biasa, yang sekarang orang sudah bicara mau tinggal di bulan, bicara satelit, bicara macem-macem, kemudian sebagain besar warga masih BAB sembarangan. Padahal, dampak dari BAB itu sangat luar biasa, dengan dasar itu kami bergerak untuk mengedukasi warga, agar mereka bisa berperilaku hidup sehat," tambah Indah.
Menurut Indah, konsep arisan jamban di Kampung Buhbul tidak mudah bisa diterima oleh masyarakat. Karena, Laz Harfa hanya menggerakkan warga melalui edukasi tetapi tidak di barengi bantuan sepersen pun.
"Awalnya memang ada penolakan, tetapi alhamdulilah dengan kesabaran kita memberikan edukasi dengan pemicuan metode CLKS, kemudian mereka bisa berubah, karena kita picu rasa jijik mereka," ujarnya.
Baca Juga:Tanggal 17 April 2019, Jusuf Kalla Akan Mencoblos di TPS Ini
Setelah kurang lebih dua tahun mengadakan arisan jamban di Kampung Bahbul dengan pengocokan arisan satu bulan sekali 300 penduduk itu sudah tidak lagi BAB sembarangan.
"Sekarang sudah tidak ada lagi yang BAB sembarangan, karena hampir semua penduduk setiap bulan mendapat kloset melalui arisan tadi," kata dia.