Misteri Jasad Utuh di TPU Bambu Apus dan Sosok Ulama di Mimpi Penjaga Makam

Mimpi Sarkim tentang ulama berselendang bulu harimau itu ternyata berkaitan dua jasad utuh yang sudah dikubur puluhan tahun di TPU ini.

Agung Sandy Lesmana | Novian Ardiansyah
Kamis, 11 April 2019 | 14:10 WIB
Misteri Jasad Utuh di TPU Bambu Apus dan Sosok Ulama di Mimpi Penjaga Makam
Sarkim Sarih, penjaga makam TPU Bambu Apus. (Suara.com/Novian A)

Melihat mimpinya seolah menjadi kenyataan, meski Sarkim awalnya terkejut. Namun ia mencoba untuk tetap bekerja seperti biasa. Ia sendiri sudah sejak tahun 1996 hingga menjadi penjaga sekaligus penggali makam di TPU Bambu Apus.

Pemindahan makam di TPU Bambu Apus akibat proyek jalan tol cinere-serpong. (Suara.com/Novian A)
Pemindahan makam di TPU Bambu Apus akibat proyek jalan tol cinere-serpong. (Suara.com/Novian A)

Total ada 631 makam yang akan direlokasi ke bagian belakang lahan makam yang lama. Sementara itu, kata Sarkim, masih ada sekitsr 1.000-an makam lagi di lahan lama yang tidak terimbas pembangunan proyek jalan tol.

"Kalau saya sih karena udah biasa seperti itu, saya anggap biasa. Kalau orang merinding melihatnya tapi kalau saya biasa karena biasa memindahkan jenazah. Saya harapkan biar cepat selesai gak terjadi apa-apa karena kita kan menghadapi masyarakat banyak," tutur Sarkim.

Pemindahan makam di TPU Bambu Apus akibat proyek jalan tol cinere-serpong. (Suara.com/Novian A)
Pemindahan makam di TPU Bambu Apus akibat proyek jalan tol cinere-serpong. (Suara.com/Novian A)

Sebelumnya, sejumlah penggali kubur dan warga sempat dibuat heboh lantaran ada dua jasad yang ditemukan masih dalam kondisi utuh, walaupun telah dikubur selama puluhan tahun.

Baca Juga:Terlibat Video Hoaks Ratna Sarumpaet, JPU: Mungkin Kami Panggil Hanum Rais

Pengurus makam TPU Bambu Apus, Irfan Soleh (45) mengatakan, terdapat dua jasad masih utuh ketika digali. Kedua jasad itu adalah almarhumah Sainah binti Midi dan almarhum Asmawi bin Aselih.

Semasa hidup, keduanya dikenal sebagai pribadi yang saleh dan baik dengan warga sekitar. Kata Irfan, Mak Sainah biasa warga Bambu Apus menyebut, telah dimakamkan sejak 25 tahun silam.

“Kalau almarhumah Mak Sainah ini dulu guru ngaji rumahan, anak-anak kecil di sini belajar ngaji ke Mak Sainah. Bahkan saya juga bisa ngaji dari Mak Sainah,” kata Irfan yang juga merupakan keluarga kedua jasad utuh tersebut, Rabu (10/4/2019).

Selain menjadi guru ngaji, lanjut Irfan, Mak Sainah tidak pernah ketinggalan salat berjamaah di mushola, bahkan Mak Sainah itu sering memimpin salat jamaah wanita. Selain itu, setiap ada pengajian di sekitar Kelurahan Bambu Apus, Mak Sainah selalu menghadiri.

Baca Juga:Banyak Hantu, Ashanty Ingin Minggat dari Rumahnya yang Rp 17 Miliar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak