”Pewaris kunci empat di akhir zaman yang sudah ditentukan dalam Supersemar, Gilchrist, Orakel, Hitler, One Nine-Nine, dan piagam Konferensi Meja Bundar di seluruh Dunia."
Ia mengatakan, kesabarannya sudah habis lantaran tak kunjung diakui dan diamini sebagai rasul. ”Aku bicara kepada kalian. Kurasa, kesabaranku sudah hilang.”
”Mulai detik ini, Aku bersaksi atas nama Ibu Muhammad SAW. Jika aku adalah penyampai, pelayan Tuhan, maka siapa yang berani menentangku, menjauhkanku dari anak-anakku di seluruh Bumi, aku bersumpah, jika kalau kalian tak mengakuiku sebagai rasul, aku adalah pemilik tanah Indonesia dan seluruh dunia,” tambahnya.
Karenanya, ia berharap Jokowi segera mengakui kerasulan dirinya. ”Tuhan memberikan petunjuk kepadaku untuk pemerintah. Jokowi, jadilah Satrio Piningit yang sejati, jangan menjadi seperti pemerintah masa lalu yang mengorbankan rakyat. Jokowi sudah ditunjuk Tuhan untuk memerintah sembari menunggu ibu,” kata Aisyah yang menyebut dirinya sebagai bunda.
Baca Juga:Sibuk Jadi Timses Prabowo, Sekjen Berkarya Dapat Kejutan dari Keluarga
Minta Maaf
Sebelum divonis penjara, Aisyah sebenarnya sudah meminta maaf kepada publik. Ia juga menyatakan bertobat.
Aisyah memilih kembali memeluk Islam dan memohon maaf kepada masyarakat atas ajaran-ajarannya dulu.
“Saya minta maaf kalau kelakuan saya selama ini terlalu banyak yang berlebihan, Insya Allah saya akan memperbaiki semuanya,” kata Aisah di aula Mapolres Serang Kota, Jumat (17/8/2018).
Selain kepada masyarakat, Aisyah juga menyampaikan terima kasih kepada kepolisian dan MUI yang ia nilai sudah mengingatkannya untuk kembali ke ajaran yang sesuai agama Islam.
Baca Juga:Rio Dewanto Harap Asosiasi Film Bisa Sejahterakan Para Pelaku Film
“Sebelum saya meninggal, alhamdulilah saya diingatkan oleh Pak RT, dan pak polisi yang melindungi warganya secara baik. Sedih ya Allah aku melihat insan, muslim karena teguran ini kalian menyayangiku,” tuturnya.