Andi Ahmad S
Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:15 WIB
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Balai Senat UGM, Rabu (1/10/2025). (dok.Istimewa)
Baca 10 detik
  • Megawati meminta pemerintah tidak potong anggaran BRIN, demi menjamin kesinambungan riset bermanfaat nyata bagi bangsa. 

  • Kepala BRIN menjamin anggaran riset normal kembali tahun depan, memastikan efisiensi tak menunda kegiatan penelitian. 

  • UGM dan BRIN perkuat sinergi riset biodiversitas dan HKI, didukung fasilitas canggih demi pembangunan berkelanjutan.

SuaraBanten.id - Masa depan riset dan inovasi di Indonesia kembali menjadi topik hangat. Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri, secara lugas meminta pemerintah untuk tidak memangkas anggaran riset BRIN.

Penegasan ini disampaikan Megawati dalam lokakarya Pengelolaan Biodiversitas dan Penguatan HKI untuk Masa Depan Berkelanjutan Sinergi UGM-BRIN di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu.

Permintaan ini dilandasi oleh keyakinan bahwa penelitian membutuhkan kesinambungan hingga menghasilkan temuan yang bermanfaat nyata bagi bangsa.

Isu anggaran riset ini memicu diskusi penting tentang prioritas pembangunan nasional dan investasi jangka panjang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Megawati Soekarnoputri dengan tegas menyampaikan pandangannya mengenai urgensi keberlanjutan anggaran riset.

"Kalau untuk BRIN saya bilang, tolong untuk research jangan (dipotong) lho," katanya, dilansir dari Antara.

Ia bahkan mengungkapkan pernah berbeda pandangan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait kebijakan penghematan anggaran.

"Ketika ada penghematan, waktu itu menterinya masih Ibu Ani (Sri Mulyani). Saya sudah ngomong, kalau penghematan itu masa segalanya dipotong," ujar Megawati.

Menurut Megawati, sebuah penelitian tidak bisa diberhentikan di tengah jalan karena akan sia-sia.

Baca Juga: Babak Baru Penjarahan Bintaro, Polisi Tahan Sejumlah Orang di Kasus Rumah Sri Mulyani-Nafa Urbach

"Umpamanya, sudah mau tiga tahap, baru satu menuju kedua. Kalau menuju (tahap) kedua itu sudah mulai oke, terus tahu-tahu karena sepertinya enggak ada uangnya, diberhentikan. Tidak tahu penelitiannya mana, nah itulah saya ngomong," kata dia.

Megawati menekankan bahwa keberhasilan riset hanya bisa diukur jika penelitian dijalankan hingga tahap akhir, menghasilkan output yang konkret.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, memastikan bahwa tidak ada penelitian yang tertunda, meskipun sempat dilakukan efisiensi anggaran.

"Kalau BRIN insya Allah tahun depan anggaran kami sudah kembali normal. Karena kami kemarin mendapatkan alokasi tambahan," katanya.

Laksana Tri Handoko menjelaskan bahwa efisiensi yang dilakukan BRIN selama ini hanya menyasar biaya operasional dan manajemen, bukan pada kegiatan riset itu sendiri.

"Tidak ada penelitian yang tertunda. Kemarin pun nggak ada penelitian yang tertunda," tegasnya.

Load More