Bernadette Sariyem
Senin, 15 September 2025 | 15:27 WIB
Kolase video-video yang menampilkan Presiden Prabowo dan klaim pencapaiannya, yang ditayangkan di bioskop sebelum film dimulai. [Suara.com]

Menurutnya, pemerintah telah merendahkan kecerdasan publik dengan menyajikan konten propaganda yang berseberangan dengan fakta di lapangan.

"Daripada menyajikan klaim seperti itu, pemerintah seharusnya evaluasi untuk mengembalikan kepercayaan publik."

Klaim Capaian dalam Video dan Pembelaan Pemerintah

Lantas, apa isi video yang memicu kontroversi tersebut?

Dalam rekaman yang beredar, Presiden Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya menghapus kemiskinan dan mengklaim keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau 20 juta penerima manfaat.

Video tersebut juga merilis data-data lain, seperti pembukaan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih, dan pengoperasian 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Lalu ada data total produksi beras nasional yang mencapai 21.760.000 ton hingga Agustus 2025, hingga keberhasilan ekspor jagung sebanyak 1.200 ton.

Menanggapi kritik yang meluas, pihak Istana memberikan pembelaan.

Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, mengatakan penggunaan media publik sebagai medium penyampai pesan adalah hal yang wajar.

Baca Juga: Terbaru Sri Asih, 4 Film Pevita Pearce

"Ya sepanjang tak melanggar aturan dan tak mengganggu kenyamanan, keindahan, itu hal yang lumrah," kata Prasetyo.

Load More