- Kota Serang Lumpuh
- Demo di Serang Memanas Teriak 'Polisi Pembunuh'
SuaraBanten.id - Kota Serang mendadak mencekam pada Sabtu (30/8/2025). Aksi demonstrasi oleh Aliansi Simpul Sipil Banten tak hanya memblokade jalan utama, tetapi juga berujung pada pembakaran pos polisi.
Di balik kemarahan massa yang meluap, ada beberapa fakta menarik yang menjadi sorotan.
Berikut adalah 4 fakta kunci dari peristiwa yang melumpuhkan jantung ibu kota Banten tersebut.
1. Anarkis Karena Tak Ada Polisi, Bukan Karena Ada Polisi
Ini adalah anomali yang paling mencolok. Biasanya, kericuhan pecah akibat bentrokan antara massa dan aparat. Namun di Serang, aksi yang awalnya hanya membakar ban bekas justru berubah menjadi anarkis karena tidak ada satu pun polisi yang berjaga di lokasi.
Kekosongan aparat ini seolah dianggap sebagai bentuk pengabaian, yang kemudian memicu massa melampiaskan amarah mereka dengan merusak dan membakar pos polisi terdekat.
2. Kemarahan yang Sangat Selektif: Polisi Dikejar, TNI Tidak Disentuh
Fakta menarik lainnya adalah kemarahan massa yang terlihat sangat tertarget. Saat beberapa aparat kepolisian tiba-tiba melintas, massa langsung reaktif, mengejar, dan melempari mereka dengan batu.
Namun, reaksi yang sama sekali berbeda ditunjukkan terhadap personel TNI. Massa aksi tidak bereaksi sama sekali dan cenderung membiarkan aparat TNI yang juga berjaga di lokasi. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen negatif massa secara spesifik tertuju pada institusi Kepolisian.
Baca Juga: Serang Lumpuh, Pos Polisi Dibakar! Massa Aksi: Ini Bentuk Kekecewaan, Polisi Pembunuh
3. Narasi Kuat "Sengaja Dilindas, Bukan Terlindas"
Pemicu utama kemarahan massa adalah tewasnya driver ojol, Affan Kurniawan, di Jakarta. Namun, yang membuat emosi mereka membara adalah narasi yang diusung oleh koordinator aksi, Abroh Nurul Fikri. Ia tidak menyebutnya sebagai kecelakaan, melainkan sebuah kesengajaan.
“Kita bisa melihat kejadian kemarin, di mana seorang ojol sengaja dilindas, bukan terlindas, sengaja dilindas oleh aparat kepolisian,” tegas Abroh.
Diksi "sengaja dilindas" ini menjadi bahan bakar emosional yang kuat, mengubah persepsi dari insiden tragis menjadi sebuah tuduhan pembunuhan berencana oleh negara terhadap rakyatnya.
4. Isu Kenaikan Gaji DPR Ikut "Diseret" ke Jalanan
Meskipun fokus utama adalah kebrutalan aparat, massa aksi ternyata juga membawa isu lain yang menunjukkan spektrum kekecewaan mereka yang lebih luas.
Tag
Berita Terkait
-
Serang Lumpuh, Pos Polisi Dibakar! Massa Aksi: Ini Bentuk Kekecewaan, Polisi Pembunuh
-
Oknum Polisi Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Propam Polda Banten Minta Maaf
-
Laga Dewa United vs Persija Tanpa Penonton, Polda Banten Siagakan Ratusan Personel untuk Penyekatan
-
5 Fakta Kasus Polisi Lempar Helm ke Pelajar: Bermula dari 'Knalpot Brong' Hingga Korban Kritis
-
Polda Banten Akui Anggota Samapta Sebabkan Pelajar Kritis, Terekam CCTV Lemparkan Helm
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Siap-Siap Liburan Lancar? Pemprov Banten Kaji Stop Total Truk Tambang Selama Nataru
-
Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas Terikat di Jembatan Cimake Serang Banten
-
Sukses Tembus Pasar Internasional, Ini Program Gemblengan Pertamina yang Bikin UMK Naik Kelas
-
Harga Beras dan Sembako di Lebak Kompak Turun, Emak-Emak dan Anak Kos 'Full Senyum'
-
Sambut Hari Menanam Pohon Indonesia, Taman Buah Greenbelt Jadi Pusat Riset dan Edukasi Ekologi