SuaraBanten.id - Cuaca ekstrem melanda wilayah Aceh Besar. Hujan deras disertai angin kencang sejak Sabtu (12/7) hingga Minggu siang (13/7) menyebabkan sedikitnya 17 unit bangunan mengalami kerusakan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan, bangunan yang rusak tersebar di enam kecamatan, yakni Darul Imarah, Mesjid Raya, Lhoong, Peukan Bada, Sukamakmur, dan Lhoknga.
Bangunan yang mengalami kerusakan terdiri dari 13 unit rumah warga, satu unit pesantren, satu toko, dan dua unit kafe yang tersebar di enam kecamatan.
"Bencana hidrometeorologi itu berdampak cukup luas dan terjadi dalam waktu relatif singkat," katanya melansir Antara, Minggu 20 Juli 2025.
"Sebagian besar kerusakan terjadi pada atap rumah yang terlepas akibat angin kencang. Selain itu, beberapa pohon tumbang juga menimpa bangunan dan mengganggu akses jalan," sambungnya.
Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Tim BPBD langsung turun ke lokasi begitu mendapat laporan masuk untuk melakukan evakuasi dan penanganan awal. Pihaknya juga telah menyiagakan seluruh personel dari 10 Pos Damkar yang tersebar di kabupaten tersebut.
Mereka juga bekerja sama dengan unsur TNI/Polri, Dinas Sosial, aparatur gampong, dan relawan setempat untuk penanganan dan pemulihan pascabencana.
"Begitu laporan masuk, tim gabungan langsung bergerak ke lapangan, baik untuk mengevakuasi pohon tumbang maupun memastikan keselamatan warga. Sinergi ini penting dalam mengurangi risiko dan mempercepat pemulihan," ucapnya.
Pihaknya juga telah menggelar rapat koordinasi lintas sektor untuk membahas langkah lanjutan. Agenda penting dalam rapat itu meliputi distribusi logistik darurat, pembersihan puing-puing, serta pemulihan akses dan infrastruktur yang terdampak.
Dirinay mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem susulan, mengingat peringatan dini dari BMKG masih berlaku, khususnya bagi wilayah pesisir dan pegunungan.
"Kami minta masyarakat untuk terus waspada dan segera melaporkan jika menemukan potensi bahaya seperti pohon lapuk, kabel listrik yang terbuka, atau kerusakan bangunan yang membahayakan. Informasi ini sangat krusial agar kami bisa merespons cepat," katanya.
Berita Terkait
-
Hujan 4 Hari Non-Stop Luluh Lantakkan Korea Selatan: 4 Tewas
-
Setelah Jepang, Novel Hujan Karya Tere Liye Hadir Versi Bahasa Inggris!
-
Viral Panggung Acara HUT Palas Roboh Diterjang Angin, Ada Korban Jiwa?
-
Banjir Saat Kemarau: Alarm Bahaya Krisis Iklim yang Tak Bisa Disepelekan
-
Prabowo Pimpin Rapat Terbatas Bahas Penegakan Hukum hingga Cuaca Ekstrem
Terpopuler
- Dipantau Alex Pastoor, 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Layak Dipanggil ke Senior
- 43 Kode Redeem FF Terbaru 18 Juli: Klaim Hadiah Squid Game, Outfit, dan Diamond
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 7 Pilihan Tablet dengan SIM Card untuk Kuliah, Spesifikasi Mumpuni Harga Cuma Rp 1 Jutaan
- 8 Mantan Pacar Erika Carlina yang Hamil di Luar Nikah, Siapa Sosok Ayah Sang Anak?
Pilihan
-
Hadiri Kongres PSI, Presiden Prabowo: Gajah Salah Satu Binatang Kesayangan Saya
-
3 Motor Matic Bekas Rp2 Jutaan, Jagoan Paling Bandel untuk Antar Jemput Anak!
-
Temui Jokowi, Presiden Prabowo Cerita Hasil Perjalanan ke Luar Negeri
-
Sega Jagung dan Politik Pangan: Saat Sesuap Nasi Bukan Lagi Raja di Meja Makan
-
Breaking News! Kevin Diks Cedera Lagi
Terkini
-
Pabrik Peleburan Baja di Tangerang Banten Disegel KLHK
-
Rumah Warga Gunung Sari Serang Ambruk, Diduga Akibat Angin Kencang
-
Angin Kencang Terjang Aceh Besar, 17 Bangunan Rusak, Warga Diimbau Waspada
-
Identitas Mayat Pria di Sungai Cisadane Terungkap, Keluarga Kenali Korban dari Bekas Luka
-
Gadis di Bawah Umur di Serang Banten Dicekoki Miras dan Digilir 4 Orang