SuaraBanten.id - Kobaran api yang muncul mendadak dari fasilitas PT Pertamina Energy Terminal LPG Tanjung Sekong atau yang kerap disebut Pertamina Tanjung Sekong tidak hanya meninggalkan kepulan asap hitam, tetapi juga jejak kepanikan di benak warga sekitar.
Insiden kobara api Pertamina Tanjung Sekong yang disebut sebagai aktivitas flaring (pembuangan gas) ini turut disoroti Komisi IV DPRD Cilegon yang secara tegas meminta Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Cilegon turun tangan dan menuntut kejelasan dari manajemen Pertamina.
Ketua Komisi IV DPRD Cilegon, Saiful Basri mengatakan, meski tidak ada kerugian materi yang dilaporkan, dampak psikologis yang ditimbulkan oleh kobaran api Pertamina Tanjung Sekong tanpa pemberitahuan dianggap sebagai masalah serius yang tidak bisa dianggap remeh.
"Saya turut prihatin, walaupun warga gak mengalami kerugian materi, tapi setidaknya mereka sempat panik karena berada dekat perusahaan itu," katanya dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id) menyuarakan keprihatinannya, Minggu 20 Juli 2025.
Saiful Basri menyoroti masalah utama dalam insiden tersebut yakni pada kegagalan komunikasi Pertamina Tanjung Sekong.
Menurutnya, aktivitas teknis seperti flaring seharusnya diinformasikan terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar untuk mencegah kepanikan massal.
Ia menyoroti warga yang tinggal di kota industri seperti Cilegon memiliki ingatan kolektif yang sensitif terhadap potensi bencana.
"Kalau memang flaring, alangkah baiknya diinformasikan terlebih dahulu supaya tidak ada kegaduhan. Masyarakat kita ini punya pengalaman traumatis terhadap bencana-bencana industri," ucap wakil rakyat dari Dapil Grogol-Pulomerak itu.
Tak cuma melontarkan kritik terhadap insiden tersebut, Saiful Basri secara resmi mendorong eksekutif, dalam hal ini DLH Kota Cilegon, untuk segera bertindak.
Baca Juga: Kobaran Api di PT Pertamina Tanjung Sekong Picu Kepanikan Warga, Ada yang Sudah Siap Mengungsi
Ia meminta DLH untuk tidak pasif dan segera menindaklanjuti insiden tersebut langsung ke pihak Pertamina Tanjung Sekong.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan penjelasan yang transparan dan memastikan prosedur pemberitahuan di masa depan benar-benar dijalankan.
"Saya harap DLH bisa berkomunikasi dengan mereka, Kalau memang lagi flaring sampai kapan, bagaimana atau ada apa itu perlu ditanyakan, supaya jelas dan masyarakat gak khawatir kalau terjadi lagi," kata Basri, menekankan pentingnya akuntabilitas dan pencegahan.
Di sisi lain, Kepala DLH Kota Cilegon, Sabri Mahyudin, mengakui bahwa aktivitas yang terjadi di Pertamina memang tidak terjadwal.
Ia membenarkan bahwa flaring adalah hal yang lumrah dalam operasi industri, namun ia menggarisbawahi sifat mendadak dari insiden kali ini.
"Memang flaring yang di Pertamina tadi itu tidak terencana, tidak seperti yang di Lotte kemarin itu karena mungkin terjadi sesuatu sehingga harus ada pembuangan," ungkapnya.
Pernyataan Sabri seolah mengonfirmasi poin utama yang disorot oleh DPRD: adanya aktivitas tak terencana yang berpotensi bahaya namun tidak dikomunikasikan dengan baik.
Saat ini, bahkan DLH sebagai lembaga pengawas lingkungan mengaku masih dalam posisi menunggu informasi resmi dari perusahaan mengenai pemicu sebenarnya dari flaring darurat tersebut.
"Nanti kita masih menunggu informasi dari perusahaannya sebenarnya apa yang terjadi,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Kobaran Api di PT Pertamina Tanjung Sekong Picu Kepanikan Warga, Ada yang Sudah Siap Mengungsi
-
Eks Anggota DPRD Cilegon Dilaporkan ke Polda Banten, Diduga Serobot Lahan PT Pancapuri
-
Kepung DPRD Cilegon, Ratusan Demonstran Desak Dewan Penabrak Buruh Dipecat
-
Kuasa Hukum Buka Suara Soal Video Anggota Dewan Cilegon Tabrak Buruh, Sebut Ada Kesalahpahaman
-
Eks Pejabat DLH Cilegon Dituntut 3,5 Tahun, Terbukti Terima Suap Rp373 Juta
Terpopuler
- Dipantau Alex Pastoor, 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Layak Dipanggil ke Senior
- 43 Kode Redeem FF Terbaru 18 Juli: Klaim Hadiah Squid Game, Outfit, dan Diamond
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 7 Pilihan Tablet dengan SIM Card untuk Kuliah, Spesifikasi Mumpuni Harga Cuma Rp 1 Jutaan
- 8 Mantan Pacar Erika Carlina yang Hamil di Luar Nikah, Siapa Sosok Ayah Sang Anak?
Pilihan
-
Hadiri Kongres PSI, Presiden Prabowo: Gajah Salah Satu Binatang Kesayangan Saya
-
3 Motor Matic Bekas Rp2 Jutaan, Jagoan Paling Bandel untuk Antar Jemput Anak!
-
Temui Jokowi, Presiden Prabowo Cerita Hasil Perjalanan ke Luar Negeri
-
Sega Jagung dan Politik Pangan: Saat Sesuap Nasi Bukan Lagi Raja di Meja Makan
-
Breaking News! Kevin Diks Cedera Lagi
Terkini
-
Antisipasi Premanisme dan Tawuran, Polsek Balaraja Gencarkan Patroli
-
Operasi Patuh Maung 2025: 38 Pengendara Terjaring, Bermain HP Jadi Pelanggaran Terbanyak
-
Pabrik Peleburan Baja di Tangerang Banten Disegel KLHK
-
Rumah Warga Gunung Sari Serang Ambruk, Diduga Akibat Angin Kencang
-
Angin Kencang Terjang Aceh Besar, 17 Bangunan Rusak, Warga Diimbau Waspada