Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 07 Maret 2025 | 16:22 WIB
evakuasi Jalan Raya Palima-Cinangka (Palka) tepatnya di Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (7/3/2025). [Rasyid/bantennews]

SuaraBanten.id - Upaya evakuasi Jalan Raya Palima-Cinangka (Palka) tepatnya di Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang yang terdampak longsor terus dilakukan.

Tim gabungan Pemkab Serang, Pemprov Banten, serta unsur TNI dan Polri turun langsung melakukan penanganan jalan penghubung Serang-Padarincang itu.

Seperti diketahui, jalan tersebut terdampak longsor akibat hujan deras yang mengguyur Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (7/3/2025). Bencana tersebut mengakibatkan akses jalan tak bisa dilalui.

Menurut informasi, terdapat tiga alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten serta DPUPR Kabupaten Serang dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan.

Baca Juga: Heboh Hiu Tutul Mengambang di Dermaga 1 Pelabuhan Merak

Alat berat tampak mengangkut material longsor, sementara warga dan tim gabungan turut membersihkan sisa lumpur menggunakan alat manual seperti sekop.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Serang, Haryadi mengungkapkan, longsor terjadi sekira pukul 01.00 WIB akibat curah hujan yang tinggi.

"Kejadian ini menyebabkan jalan tertutup total sehingga tidak bisa dilalui. Kami telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan menurunkan tiga alat berat untuk menangani material longsor yang menutup jalan," kata dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Jumat (7/3/2025).

Satu alat berat berasal dari Kabupaten Serang, dan dua lainnya berasal dari Pemerintah Provinsi Banten. Hingga pukul 11.52 WIB, akses jalan masih belum bisa dilewati.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian materiil masih dalam pendataan, tetapi tidak ada rumah warga yang terdampak langsung," paparnya.

Baca Juga: Akses Jalan Palima-Cinangka Terputus Akibat Tertimbun Longsor

Berdasarkan laporan yang diterima, terdapat dua titik longsor di Kecamatan Padarincang di Desa Batukuwung dan Desa Kadukempong.

"Saat ini kami fokus menangani longsor di Batukuwung terlebih dahulu," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala DPUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan menambahkan, pihaknya menargetkan jalur bisa kembali dilalui dalam waktu satu jam.

"Dengan bantuan dari TNI, Polri, dan masyarakat, kami berharap dalam satu jam ke depan jalan ini bisa kembali berfungsi," ungkapnya.

Dalam proses evakuasi, material longsor tersebut dipindahkan sementara ke lahan kosong milik warga sebagai langkah darurat.

Tak hanya longsor, banjir juga melanda 13 dari 14 desa di Kecamatan Padarincang akibat luapan Sungai Cikalumpang.

Terpisah, Sekretaris Camat Padarincang, Danil Suherlan menuturkan titik terdalam banjir mencapai 1,5 meter di kawasan wisata Kacida Cibuntu.

"Banjir mulai terjadi sejak pukul 21.00 WIB. Sementara ini tidak ada korban jiwa, tetapi data mengenai jumlah rumah terdampak masih dalam pendataan," paparnya.

Evakuasi warga terdampak telah dilakukan sejak malam sebelumnya ke lokasi-lokasi aman seperti kantor desa, masjid, dan kantor Koramil.

"Setiap desa telah menyiapkan posko pengungsian bagi warga terdampak," jelasnya.

Ia menyebut, penyebab utama banjir ini adalah luapan Sungai Cikalumpang akibat hujan deras dan debit air yang meningkat, tanpa adanya faktor lain seperti penebangan hutan.

Load More