SuaraBanten.id - Anggota DPR RI Fraksi Paratai Amanat Nasional atau PAN, Edison Sitorus mengajak generasi muda memperkuat wawasan kebangsaan. Ia juga menyinggung soal antisipasi idiologi asing.
Selaku anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan atau Dapil II (Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Cilegon), Edison Sitorus menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan di Aula Kecamatan Citangkil.
Edison Sitorus mengungkapkan, sejumlah materi disampaikan dalam kegiatan tersebut. Kata dia, materi yang disampaikan dikaitkan dengan isu-isu aktual.
"Penguatan wawasan kebangsaan di era digital, peran pemuda dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, dan pentingnya mengantisipasi pengaruh ideologi asing," kata mantan Anggota DPRD Kota Cilegon itu, Kamis (9/1/2024).
Edison memaparkan, Pancasila merupakan dasar dan idiologi negara serta sebagai fondasi berbangsa dan bernegara. Menurutnya, sangat penting memahami nilai-nilai Pancasila untuk menghadapi tantangan globalisasi yang memengaruhi jati diri bangsa.
"Kemudian UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara sebagai landasan konstitusional dalam penyelenggaraan pemerintahan. Narasumber juga memberikan penekanan pada upaya menjaga keutuhan UUD 1945 melalui proses amandemen yang demokratis," paparnya.
Ia juga menyinggung NKRI sebagai Bentuk Negara merupakan pilihan final bangsa Indonesia. Paparan terkait NKRI mencakup ancaman terhadap keutuhan dan langkah- langkah strategis untuk memperkuat persatuan nasional.
"Kemudian Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara, kami mengajak peserta memahami dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan menjaga toleransi dan kerukunan di tengah keberagaman budaya, agama, dan adat istiadat di Indonesia," ungkapnya.
Lebih lanjut, Edison menyebut, generasi muda memiliki peran strategis dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka dapat melakukannya dengan menjadi teladan dalam menjaga toleransi di tengah perbedaan suku, agama, dan budaya.
Baca Juga: Sambangi Imigrasi dan Lapas Serang, Edison Sitorus Dapat Aduan Soal Over Kapasitas Lapas
"Generasi muda dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan konten positif yang memperkuat wawasan kebangsaan. Dengan bergabung dalam organisasi kepemudaan, kegiatan sosial, dan komunitas yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila, mereka bisa menjadi motor penggerak solidaritas nasional," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
Terkini
-
Tradisi 1939 Hidup Kembali! Tangerang Gelar Arak-arakan Perahu Maulud Penuh Suka Cita
-
Hari Pelanggan Nasional, Direksi BRI Turun Langsung Sapa Nasabah di Berbagai Daerah
-
Kok Bisa Makanan Basi Lolos? Ombudsman Bongkar Titik Rawan Program Makan Bergizi Gratis di Banten
-
Program Makan Siang Gratis di Banten Disorot: Siswa Keracunan, Ombudsman Temukan Makanan Basi
-
Fraksi PAN Usulkan Pangkas Tukin ASN Hingga 50 persen, Dede Rohana: Alihkan untuk Jalan Rusak!