SuaraBanten.id - Pelaku pembunuhan pasangan suami istri (Pasutri) lanjut usia atau lansia di di Kampung Cigarukgak, Desa Kadujajar, Kecamatan Malimping, Kabupaten Lebak, Banten sudah ditangkap Satreskrim Polres Lebak, Senin (25/3/2024) malam.
Alasan pembunuhan yang dilakukan kepada pasutri lansia itu pun kini terungkap, cucu tiri korban berinisial ZM (44) tega membunuh pasutri Kemed (92) dan Sartimah (72) gara-gara tidak dipinjami uang sebasar Rp500 ribu.
Jasad pasutri lansia itu ditemukan terkapar tak bernyawa bersimbah darah di dalam rumah milik korban oleh seorang tukang sayur pada Senin (25/3/2024) pagi sekira pukul 10.00 WIB.
Insiden pembunuhan tersebut terjadi saat pelaku ZM melihat korban Kemed mengambil THR di Kantor Pos Malimping pada Jumat (22/3/2024) lalu. Diketahui, Kemed merupakan pensiunan guru agama di Kabupaten Lebak.
Kemudian pelaku ZM pun berangkat dari rumahnya di Kecamatan Panggarangan menuju rumah korban dengan tujuan meminjam uang sebesar Rp500 ribu untuk keperluan keluarganya pada Minggu (24/3/2024).
"Sampai di rumah korban, pelaku bertemu dengan korban laki-laki dan langsung pinjam uang Rp500 ribu. Terus dijawab oleh korban laki-laki kalau lagi ga punya uang. Dan si pelaku jawab lagi, bilang kalau kemarin baru ngambil THR dari kantor pos. Dan dijawab lagi oleh korban laki-laki 'jangan ngeyel, bener ga ada (uang)'," kata Kapolres Lebak AKBP Suyono, Selasa (26/3/2024).
Merasa kecewa terhadap sikap korban yang tak meminjami uang, pelaku ZM pun naik pitam dan langsung menendang kaki korban sebanyak 1 kali hingga korban pun tersungkur.
"Akibat dari tendangan itu, korban laki-laki langsung tersungkur ke ubin lantai dan tak sadarkan diri," ujar Suyono.
Mendengar suara ribut-ribut di ruang tamu, korban Sartimah yang sedang berada di dapur pun keluar sambil menanyakan insiden yang menimpa suaminya kepada pelaku ZM.
Namun sesaat keluar dari dapur, pelaku ZM pun kembali melayangkan tendangan kerasnya ke kaki korban Sartimah hingga membuat wanita lansia itu pun tersungkur ke lantai.
"Korban perempuan dari arah dapur datang, sambil berkata 'ada apa ini?, dan menghampiri pelaku. Saat korban menghampiri pelaku, itu langsung ditendang kakinya oleh pelaku, dan korban perempuan itu juga tersungkur ke ubin dan tak sadarkan diri," kata Suyono.
Pelaku ZM yang melihat kedua orang tua tirinya sudah terkapar itu pun bergegas mencari keberadaan peci milik korban Kemed. Hal itu dikarenakan pelaku ZM mengetahui kebiasaan korban Kemed yang selalu menaruh uang di dalam peci.
"Peci itu tersimpan di samping tempat tidur, dan saat peci dibuka oleh pelaku, masih ada uang Rp300 ribu, dan pelaku langsung mengambil uang tersebut dan membuang pecinya. Dan pelaku langsung meninggalkan rumah korban melalui pintu depan," ungkap Suyono.
Kasus itu pun terungkap setelah polisi mencurigai gerak-gerik pelaku ZM saat sedang berlangsungnya olah TKP pada Senin (25/3/2024). Bahkan, pelaku ZM pun tiba-tiba menangis histeris saat melihat jasad korban.
Dan saat pelaku ZM dimintai keterangan oleh polisi, justru keterangan yang diberikan tidak sinkron dengan keterangan dari saksi lain. Oleh karena itu, pelaku ZM pun sempat mendapat pemeriksaan intensif hingga akhirnya mengakui semua perbuatannya.
"Saat diminta keterangan itu keterangan pelaku tak sesuai dengan saksi lain. Seperti pelaku pada Minggu sekirar jam 2 sampai jam 6 sore itu bilangnya tak kemana-mana, namun keterangan saksi lain bilang kalau pelaku ini terlihat mendatangi rumah korban," kata Suyono.
"Dari keterangan tersebut, penyidik melakukan pemeriksaan intensif dan akhirnya pelaku mengakui perbuatannya. Dan itu sinkrin dengan barang bukti, seperti uang yang diambil dar peci korban itu masih utuh di tangan pelaku," imbuhnya.
Saat ini pelaku ZM telah mendekam di ruang tahanan Polres Lebak. Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku ZM dijerat pasal 338 KUHP dan pasal 365 ayat 2 serta pasal 351 ayat 3 dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara.
Kontributor : Yandi Sofyan
Berita Terkait
-
PDIP Ancam Lapor MK Jika TNI, Polri dan Pejabat Negara Tak Netral Pada Pilkada Banten 2024
-
Lansia 72 Tahun di Prancis Bongkar Kekejaman Suaminya, Diperkosa oleh Puluhan Pria Selama Bertahun-tahun
-
Kisah Pilu Keluarga Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang, Tinggal di Rumah Tak Layak, Anak Putus Sekolah
-
Firasat Istri Sopir Truk Sebelum Kecelakaan Tol Cipularang: Jantung Deg-degan, Anak Nangis Terus
-
Keluarga Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang Mohon Keringanan Hukuman: Anak-Anaknya Masih Kecil
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Berapa Harga Garmin Venu 3 dan Spesifikasinya
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab