SuaraBanten.id - Seorang pria berinisial JO (25) yang merupakan pekerja harian lepas di Serang, Banten kepergok tengah mengemas pil koplo berupa tramadol dan hexymer di dalam kamar.
Pengedar tramadol dan hexymer itu digerebek Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Serang saat tengah mengemas barang haram tersebut. Saat pengerebekan, petugas mengamankan ribuan obat yang telah dikemas dalam ratusan paket kecil.
Dari tangan pelaku JO, polisi mengamankan 300 butir tramadol dan 1.068 butir pil hexymer yang sudah dikemas dalam 178 paket kecil. Polisi juga turut menyita uang hasil penjualan obat terlarang itu.
Kapolres Serang AKBP Candra Sasongko mengatakan, JO ditangkap pada Selasa (5/3/2024) lalu sekira pukul 14.00 WIB.
Penangkapan pekerja serabutan itu berawal dari informasi masyarakat yang curiga dengan aktivitas JO. Warga mencurigai JO menjual narkoba dan Satresnarkoba langsung melakukan penyelidikan.
"Awalnya, kami mendapat informasi dari masyarakat yang curiga JO berjualan narkoba," kata Candra Sasongko dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Minggu (10/3/2024).
Kemudian Tim Opsnal yang dipimpin Iptu Rian Jaya Surana bergerak melakukan penyelidikan. Saat digerebek, JO sedang asyik mengemas pil hexymer di kamarnya.
"Saat ditangkap, JO sedang mengemas obat hexymer. Semua barang bukti ditemukan di lantai kamar tidurnya," ungkap Condro.
Menurut pengakuan pelaku JO, ia sudah dua bulan berjualan narkoba. Pelaku mendapatkan obat keras tersebut dari AB (DPO) di Muara Angke, Jakarta Barat dengan harga Rp1,120 juta.
"JO mengaku nekat jualan obat karena penghasilannya sebagai pekerja serabutan tidak menentu," ungkap Condro.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, JO harus mendekam di balik jeruji besi. Ia dijerat Pasal 435 Jo 436 UU RI No 317 Th 2023 tentang kesehatan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp1,5 miliar.
Kasus ini menjadi peringatan bagi para bandar dan pengedar narkoba. Kapolres menegaskan pihaknya akan terus menindak tegas siapapun yang terlibat narkoba, termasuk pengguna.
"Kami imbau masyarakat untuk menjauhi narkoba dan miras. Kami apresiasi informasi dari masyarakat," ujarnya.
Berita Terkait
-
Protes Sampah Impor, Mapala Banten Kibarkan Merah Putih Raksasa di TPA Bangkonol
-
Tangis Histeris Pecah di PN Serang, Ayah Korban Mutilasi: Puas Banget, Sesuai Harapan
-
5 Fakta Mengerikan di Balik Vonis Mati Pembunuh Mutilasi Pacar di Serang Banten
-
Jejak Sadis Mulyana, Pemutilasi Pacar Hamil di Serang yang Divonis Mati
-
Tanpa Ampun! Mengupas Logika Hukum di Balik Vonis Mati Pembunuh Mutilasi Serang
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
-
Emas Antam Naik Tipis, Hari Ini Dibanderol Rp 1.897.000 per Gram
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
Terkini
-
BRI Resmi Hadir di Taiwan, Permudah Akses Keuangan 400 Ribu Diaspora Indonesia
-
BRI Consumer Expo 2025 Bandung, Tawarkan Promo KPR Bunga Ringan Mulai 2,40%
-
HUT ke-80 RI, BRI Hadirkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
-
Sentuhan BRI, Gulalibooks Tembus Pasar Literasi Anak ke Malaysia dan Singapura
-
Maut di Ladang Baduy: 7 Warga Tewas Digigit Ular, Serum Anti Bisa Jadi Barang Langka