Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 05 Maret 2024 | 21:35 WIB
Presiden Direktur PT MFI, Bambang H. Sastrosatomo saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS Atap, Selasa (5/3/2024). [IST]

Ia menyatakan, tentu pemerintah mempunyai komitmen yang sama yakni mendorong industri melakukan perubahan dalam penggunaan energi. Salah satunya dengan energi terbarukan lewat PLTS Atap.

"Tentunya pemerintah juga dengan komitmen yang sama ingin mendorong semua industri untuk bisa sama-sama melakukan perubahan dalam penggunaan energinya. Karena energi menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar," terangnya.

Pihaknya berharap, langkah yang dilakukan PT MFI dapat diikuti oleh perusahaan industri yang ada di Cilegon. Di mana industri dapat melakukan keberlangsungan usahanya dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan.

Sementara Vice President of Operation PT Xurya Daya Indonesia, Philip Effendy mengatakan, pihakya bangga dapat terlibat dalam perjalanan MFI menuju perusahaan yang ramah lingkungan.

PLTS Atap yang terpasang di pabrik MFI dipastikan memiliki kualitas terbaik yang mampu beroperasi hingga lebih dari 25 tahun ke depan.

"Hal ini akan menjadi salah satu momen penting untuk menggerakkan para pelaku industri dan bangunan komersial untuk mulai berkontribusi dalam target Emisi Nol Bersih Indonesia pada tahun 2060 mendatang," pungkasnya.

Modul panel surya yang terpasang di pabrik MFI yang berlokasi di Cilegon, Banten ini berjumlah sebanyak 3510 buah atau setara dengan kemampuan menyediakan listrik untuk sekitar 1700 rumah.

Sistem PLTS Atap Xurya yang beroperasi di pabrik MFI ini dapat menghasilkan energi bersih sebanyak lebih dari 2,4 juta kWh setiap tahunnya atau setara dengan penekanan emisi karbon sebesar 2,2 juta kilogram per tahun.

Sebagai gambaran, besarnya penekanan emisi karbon ini setara dengan dampak positif penanaman lebih dari 29 ribu pohon.

Load More