Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 19 Februari 2024 | 18:21 WIB
Ilustrasi harga beras - Pedagang beras melayani pembeli di pasar. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBanten.id - Warga Kabupaten Lebak Banten menjerit lantaran harga beras premium melambung tinggi.

Di Pasar Tradisional Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten, harga beras premium naik hingga mencapai Rp17 ribu per liter.

Seperti diungkapkan Dadan, salah satu pedagang beras di Pasar Tradisional Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten.

Menurut Dadan, harga beras untuk saat ini berkisar dari Rp13 hingga Rp17 ribu per liter.

“Untuk harga yang standar yakni di harga Rp13 ribu per liternya, sedangkan untuk KW 2 itu Rp14 ribu, KW 1 Rp15 ribu dan Premium Rp17 ribu,” kata Dadan seperti dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Senin (19/2/2024).

Menurut Dadan, tingginya harga beras premium di pasar tersebut diduga karena banyaknya petani yang gagal panen.

Hal ini mengakibatkan terjadinya pengurangan pasokan beras premium ke para pedagang di Pasar Tradisional Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

“Salah satu faktor dari kenaikan harga beras yakni petani yang gagal panen,” ujarnya.

Dadan juga mengatakan jika konsumennya menjadi lebih pilih-pilih saat membeli beras, mereka mencari beras yang sesuai dengan kemampuan mereka.

“Biasanya konsumen membeli beras yang harganya Rp13 ribu, atau yang KW 2. Kalau untuk yang kelas premium hanya orang-orang tertentu saja yang belinya,” imbuhnya.

Begitu juga dikatakan oleh Ratna, warga Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak.

Ia mengeluh karena terpaksa membeli beras kualitas rendah lantaran harga beras premium naik.

 “Mau ngga mau pak, kerja cuma buruh cuci ya, sudah kebeli beras aja syukur buat makan,” ucap Ratna.

Ratna berharap agar pemerintah bisa menurunkan harga beras premium yang saat ini ia nilai terlalu tinggi.

“Semoga saja pemerintah bisa segera menstabilkan harga beras, karena dengan naiknya harga beras sangatlah membebani rakyat kecil seperti kami,” katanya.

Load More