SuaraBanten.id - Masyarakat dan tokoh agama di Kabupaten Pandeglang, Banten diminta untuk menjaga kondusifitas menjalang Pemilu 2024 mendatang.
Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah mengatakan, Kabupaten Pandeglang rawan isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) serta berita bohong.
Kata Belny, berdasarkan indeks kerawanan Pemilu yang dikeluarkan Bawaslu RI, Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu daerah yang rawan dengan penyebaran berita bohong serta isu SARA.
Kabupaten Pandeglang bahkan masuk urutan kelima kategori penyebaran berita bohong dan isu SARA.
Baca Juga: Momen Prabowo Subianto Mandi Bareng Anak-anak di Lebak Banten
Saat mengunjungi salah satu tokoh agama di Kampung Kebon Cau, Kelurahan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang Belny meminta peran serta masyarakat terutama tokoh agama.
Mereka diminta untuk bersama-sama menangkal isu SARA yang bisa terjadi menjelang tahapan kampanye mendatang.
Ia kemudian mengajak seluruh warga Pandeglang agar tidak mudah percaya apabila ada berita atau isu-isu yang dihembuskan oknum tertentu untuk merusak kondusifitas dan keamanan di masyarakat.
"Kalau ada berita-berita terutama isu SARA yang tujuannya merusak kondusifitas masyarakat jangan begitu saja percaya, alangkah lebih baiknya kita mengecek dulu kebenarannya pada sumber yang bisa dipercaya," kata Belny dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Minggu (19/11/2023).
Ia pun menyebut peran ulama dalam menangkal isu SARA sangat besar di kalangan masyarakat. Sebab, mereka setiap hari bertemu dengan warga dan menjadi panutan bagi warga sekitar.
Baca Juga: Legit dan Khas, Durian Baduy Banyak Diburu Wisatawan Jakarta Hingga Jabar
"Peran ulama ini sangat besar bukan hanya aparat penegak hukum. Jika kita bisa menekan potensi-potensi yang bisa merusak keamanan insyaAllah Pemilu 2024 mendatang pasti aman dan kondusif," ujarnya.
Sementara itu, salah satu tokoh agama asal Kampung Kebon Cau, Pandeglang, KH. Mahmudi mengungkapkan, dirinya akan membantu semaksimal mungkin menciptakan Pemilu 2024 yang aman dan kondusif.
"Peran ulama dan umaroh itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, jika bantuan kami dibutuhkan saya pasti akan ikut membantu demi masyarakat kita ini," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Apa Hukum Kurban Idul Adha? Ini Penjelasan Ulama Muhammadiyah
-
Terungkap! Hasyim Asy'ari Blak-blakan soal Private Jet KPU: Bukan Untuk Logistik, Tapi..
-
Nizar Ahmad Saputra, Dari Relawan Jokowi Kini Diangkat Jadi Komisaris Bank Syariah Indonesia
-
MUI Tanggapi Ijab Kabul Maxime Bouttier yang Dinilai Tidak Sah oleh Ustaz di TikTok, Valid?
-
Palak PSN Prabowo Rp5 T, Wagub Banten Murka: Pengusaha Bergaya Preman Harus Ditindak, Ini Kriminal!
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
-
Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Akhiri 17 Tahun Puasa Gelar
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
Terkini
-
Miris! Tiga Tahun Puluhan Siswa SD di Pandeglang Belajar di Teras Sekolah
-
Ratusan Ojol Kepung Pendopo Gubernur Banten, Tolak 'Ongkos Murah' dan Minta Naikan Argo
-
Paspampres Gadungan yang Tipu Ratu Zakiyah, Istri Mendes Dituntur 2,5 Tahun Penjara
-
Ada 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim Sebelum Kehabisan!
-
Desa Hargobinangun Masuk 40 Besar BRILiaN, UMKM Lokal Terus Berkembang Bersama BRI