SuaraBanten.id - Meski belakangan ini Kota Tangerang beberapa kali telah diguyur hujan, ternyata kota yang kerap disebut kota Ahlakul Karimah itu belum memasuki musim penghujan.
Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Stasiun Geofisika Kelas 1 Tangerang yang telah dirilis.
Diprediksi musim penghujan akan segera tiba di Kota Tangerang. Hal tersebut diungkapkan Pejabat Madya Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) BMKG, Maria Evi Trianasari.
Kata Maria, berdasarkan perhitungan hasil Monitoring Dasarian III Oktober 2023 yang telah dilakukan, curah hujan secara umum yang terjadi di Kota Tangerang masih dalam kriteria “rendah” (0-50 mm) hingga “menengah” (150-200 mm).
Karena itu, Kota Tangerang kini belum memasuki musim penghujan secara penuh atau bisa dikategorikan dalam masa transisi.
"Prakiraan awal musim penghujan di Kota Tangerang saat ini masih dalam kategori hujan ringan, artinya masih akan didominasi cuaca yang kering dengan satu atau dua kali hujan saja dalam sebulan," kata Maria Evi Trianasari, Kamis (8/11/2023).
Maria mengungkapkan, pernyatannya soal Kota Tangerang yang kini masih dalam masa transisi didasari dari pemantauan tersebut.
"Terlihat, berdasarkan pemantauan yang sama, musim hujan akan dipastikan datang pada November Dasarian II untuk Kota Tangerang bagian selatan dan Desember Dasarian III untuk Kota Tangerang bagian utara," imbuhnya.
Mengacu pada prediksi yang dilakukan dalam sepekan ke depan menunjukan cuaca Kota Tangerang
secara umum akan didominasi cerah berawan, namun berpotensi hujan ringan hingga sedang di berbagai wilayah tertentu.
Baca Juga: BMKG: Tsunami Minor Terjadi di Pulau Banda Usai Gempa Tanimbar
Meski begitu, BMKG juga terus mengimbau masyarakat Kota Tangerang untuk dapat melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menyambut kedatangan musim penghujan ini, terutama di beberapa wilayah yang dinilai rawan banjir.
“Untuk langkah antisipasi yang bisa dilakukan secara bersama-sama, seperti memastikan infrastruktur untuk mengamankan daya serap air, terutama untuk daerah-daerah yang mempunyai topografi rendah dan berada di bentaran sungai,” tambahnya.
Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat Kota Tangerang lebih aktif dalam mencari informasi yang kredibel mengenai perkembangan perubahan cuaca dan iklim, salah satunya melalui situs resmi BMKG Kota Tangerang, yakni di akun Instagram @staegof_tng dan https://stageof.tangerang.bmkg.og.id atau di laman resmi BMKG Pusat di bmkg.id.
Berita Terkait
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Progres Pembangunan Rumah MBR di Tangerang Capai 42,85%, Target Selesai November 2025
-
Kebakaran Hebat Pabrik Konstruksi di Serpong Utara
-
Waspada! BMKG: Puncak Musim Hujan Ekstrim Terjadi November 2025 - Februari 2026
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur
-
Krisis BBM Shell: Pesan Haru Karyawan untuk Teman yang Dirumahkan di Tengah Badai Kelangkaan Energi
-
Optimisme Menguat, Investor Global Tingkatkan Proyeksi Harga Saham BBRI
-
BRI Dorong UMKM, Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Sentuh 2,5 Juta Debitur
-
PPP Lebak Kembali Usung Mardiono, Pilih Stabilitas di Tengah Isu Evaluasi Partai