SuaraBanten.id - Angka partisipasi sekolah di Provinsi Banten terbilang rendah. Hal tersebut bahkan diakui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Tabrani.
Tabrani mengaku Angka Partisipasi Sekolah (APS) masih di bawah angka rata-rata nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, APS di Provinsi Banten sebesar 68,94 persen, angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan Angka Partisipasi Sekolah nasional sekitar 73,09 persen.
Tabrani mengatakan, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 jadi momentum bagi Dindikbud untuk mengejar ketertinggalan APS di Banten.
"Ada ketertinggalan yang harus kita kejar yaitu angka partisipasi sekolah di Banten yang beberapa hal masih di bawah rata-rata nasional," kata Tabrani dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Selasa (2/5/2023).
"Mudah-mudahan di 2023 ini bisa kita kejar. Marginnya di Banten itu 69,73 dan nasional itu 73,09 berapa yang ngga hafal. Artinya masih ada selisih margin sekitar 3 persen yang harus kita susul,” imbuhnya.
Tabrani mengungkapkan, ada sejumlah faktor yang membuat angka partisipasi sekolah di Banten rendah, salah satunya masyarakat lebih memilih pendidikan non formal di pondok pesantren ketimbang pendidikan formal.
Selain itu, daya jangkau sekolah yang mungkin jauh masyarakat untuk mengakses pendidikan.
“Kita mengajak semua, terutama pendidikan non formal atau pondok pesantren agar anak-anak usia SMA dan SMK mau mengikuti pendidikan formal SMA dan SMK,” jelasnya.
Sementara, Penjabat atau Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pihaknya akan terus melakukan berbagai kebijakan agar partisipasi sekolah di Banten meningkat.
“Untuk kewenangan Provinsi untuk SMA/SMK terus kita galakkan dengan kita membuat unit sekolah baru dan ruang kelas baru terus kita tingkatkan,” kata Al Muktabar.
Menurutnya, proses pembelajaran ke depan harus bisa dilakukan secara hybrid untuk meningkatkan cakupan jumlah siswa.
“Mudah-mudahan nanti kita bisa mengkomplementer proses pembelajaran dengan hiybrid, sehingga nanti bisa meningkatkan cakupan jumlah siswa yang terakses ke pendidikan di SMA, SMK, dan SKH,” ungkapnya.
Terlebih, ada ribuan pesantren serta sekolah yang berstruktur agama dari Kementerian Agama secara fasilitas pendidikan dapat meningkatkan SDM.
“Secara keseluruhan bahwa kita terus hadir dalam rangka meningkatkan SDM termasuk juga peran serta masyarakat,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Beras SPHP Disalurkan ke Provinsi Banten, Mendagri Tito Pantau Langsung
-
Viral Amuk Bupati Lebak: Jalan Desa Hancur, Kadesnya Pakai Pajero
-
Protes Sampah Impor, Mapala Banten Kibarkan Merah Putih Raksasa di TPA Bangkonol
-
5 Fakta Mengerikan di Balik Vonis Mati Pembunuh Mutilasi Pacar di Serang Banten
-
Tanpa Ampun! Mengupas Logika Hukum di Balik Vonis Mati Pembunuh Mutilasi Serang
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
Terkini
-
Mengurai Benang Kusut Kawasan Kumuh Banten Selatan, Lebak Jadi Fokus Utama Andra Soni dan Dimyati
-
BRI Group Raih 3 Penghargaan Prestisius dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Investasi di Banten Peringkat 5 Nasional, Tembus Rp60,7 Triliun, Serap 110 Ribu Tenaga Kerja
-
QLola by BRI Dorong Transformasi Digital Korporasi dan Universal Banking
-
BRI Resmi Hadir di Taiwan, Permudah Akses Keuangan 400 Ribu Diaspora Indonesia