Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 22 Maret 2023 | 19:21 WIB
Ilustrasi orang berdoa - niat puasa Nisfu syaban (Pexels)

SuaraBanten.id - Awal bulan Ramadhan atau 1 Ramadhan 2023 atau Ramadhan 1444 Hijriyah sudah ditetapkan jatuh pada Kamis (23/3/2023). Penetapan 1 Ramadhan tersebut dilakukan melalui Sidang Isbat yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama atau Kemenag RI.

Pada bulan Ramadhan seluruh umat Islam wajib menjalankan puasa sebulan penuh. Perintah puasa Ramadhan termaktub dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183.

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" arti Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183.

Saat menjalankan ibadah puasa, niat puasa menjadi hal yang tidak boleh terlewat. Niat menjadi syarat sah dan termasuk rukun puasa.

Baca Juga: Link Download Jadwal Imsakiyah Kota Tangerang Banten Full Satu Bulan Selama Ramadhan 2023

Niat puasa Ramadhan bisa dilakukan secara harian atau setiap hari dan dilakukan saat sahur. Berikut Niat puasa Ramadhan harian yang kita baca saat sahur ataupun setelah salat tarawih:

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala".

Lantas bolehkah niat puasa Ramadhan langsung sebulan penuh?

Dilansir SuaraBanten.id dari NU Online, terkait niat puasa Ramadhan sebulan penuh ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Ada yang membolehkan, ada juga yang tidak.

Baca Juga: Link Download Jadwal Imsakiyah Kota Serang Banten Full Satu Bulan Selama Ramadhan 2023

Dilansir dari artikel berjudul Lafal dan Cara Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh dijelaskan bahwa tiga mazhab selain Malikiyah, wajib mengulangi niat di setiap puasa atau niat puasa harian.

Sedangkan, pendapat Mazhab Malikiyah memperbolehkan membaca niat puasa sebulan di malam pertama bulan Ramadhan.

Alias tidak perlu mengulangi niat puasa di hari berikutnya.

Pendapat Malikiyah ini banyak diadopsi di Indonesia, meski penduduknya mayoritas penganut mazhab Syafi'i. Hal ini, tentu di bawah bimbingan para kiai dan masyayikh.

Salah satunya dengan merujuk kalam Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH A Idris Marzuqi di dalam karyanya Sabil al-Huda yang berisikan himpunan wadhifah dan amaliah.

"Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja."

"Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa,” demikian bunyi kalam KH A Idris Marzuqi dalam Kitab Sabil al-Huda, halaman 51.

Dalam kitab tersebut, KH A Idris Marzuqi mencontohkan lafazh niat puasa Ramadhan sebulan penuh sebagai berikut:

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah Ta'ala".

Meski telah membaca niat puasa Ramadhan sebulan penuh, umat Islam tetap dianjurkan membaca niat di hari-hari berikutnya.

Bacaan niat sebulan penuh sebagai antisipasi bilamana di kemudian hari lupa niat, puasanya tetap sah dan bisa diteruskan. Sebab dicukupkan dengan telah niat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan.

Load More