SuaraBanten.id - Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Nani Hendiarti menekankan komitmen Indonesia untuk mencapai target pengurangan sampah laut hingga 70 persen pada 2025.
“Izinkan kami menekankan kembali komitmen serius dari pemerintah Indonesia dalam memerangi masalah sampah plastik laut melalui penetapan Perpres Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut dengan target 70 persen penanganan sampah laut di tahun 2025,” kata Nani dalam "Road to G20: Beating Plastic Pollution from Source to Sea" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Nani menegaskan untuk mencapai target tersebut, pemerintah bersama para pemangku kepentingan telah berupaya untuk mengambil langkah-langkah yang tidak biasa guna memastikan terjadinya percepatan pengelolaan sampah dan mencegah kebocoran sampah laut.
“Upaya ini pun turut diperkuat dengan kontribusi pengurangan sampah dari produsen manufaktur, ritel, dan jasa makanan dan minuman, untuk melakukan kegiatan pembatasan, pendauran ulang atau guna ulang produk dan kemasannya, sebagai bentuk tanggung jawab produsen,” ungkapnya.
Pemerintah Indonesia, lanjut Nani, juga menyadari urgensi pencapaian target tersebut dengan mendorong terbentuknya Indonesia National Plastic Action Partnership atau NPAP yang telah diluncurkan sejak 2019.
NPAP telah menjadi platform multi pemangku kepentingan yang menghubungkan pembuat kebijakan, pakar, pemimpin bisnis, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi melalui lima gugus tugas yaitu kebijakan, pembiayaan, inovasi, perubahan perilaku, dan metrik.
Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut telah menghitung capaian dan pengurangan sampah plastik yang masuk ke laut sebesar 28,5 persen dari tahun 2018 hingga akhir 2021. Capaian tersebut diproyeksikan akan mencapai pengurangan hingga 38,5 persen pada akhir 2022.
“Pemerintah menyadari bahwa upaya pengurangan sampah plastik tidak dapat dilakukan sendiri, karena itu pemerintah mengapresiasi dunia usaha, asosiasi, akademisi, dan inovator yang turut serta mendukung pengurangan sampah plastik laut,” katanya.
Nani menambahkan berbagai upaya telah dilakukan di semua sektor, di mulai dari sektor hulu dengan melahirkan kebijakan alternatif pengganti bahan plastik untuk memitigasi timbunan sampah.
Baca Juga: Menuju KTT G20 Bali, Sederet Kendaraan Elektrifikasi Ini Hadir dengan Komitmen Energi Hijau
Demikian pula di sektor hilir dengan berupaya untuk meningkatkan rasio penanganan sampah melalui kegiatan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pendauran ulang dengan pendekatan prinsip ekonomi sirkular dan penerapan teknologi yang sesuai dengan jenis dan karakteristik sampah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Pilar Ungkap Fakta Mengejutkan, Robohnya Billboard Raksasa Ciputat Akibat Pelanggaran Serius
-
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga! Korban Billboard Raksasa di Tangsel Merana, Harta Ludes Dijarah Maling
-
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru Kabupaten Serang, Jumat 10 Oktober 2025
-
Rahasia 4 Kemenangan Beruntun Persita: Bukan Soal Pemain Inti, Tapi...
-
Raih Penghargaan Indeks Tempo-IDN Financials 52, BRI Optimistis BRI Tumbuh Berkelanjutan