Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 19 September 2022 | 17:43 WIB
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia U-20 melakukan selebrasi usai menang melawan tim Vietnam pada pertandingan Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 Grup F di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (18/9/2022). [ANTARA FOTO/Moch Asim]

1. Antisipasi Serangan Balik Lawan

Aspek berikutnya yang menjadi catatan merah timnas Indonesia U-19 di fase Kualifikasi Piala Asia U-19 2023 ini ialah koordinasi dan penempatan posisi para pemain bertahan.

Sektor pertahanan memang bisa dibilang cukup solid sepanjang fase kualifikasi, tetapi mereka kerap kali kedodoran ketika menghadapi skema serangan balik cepat dari tim lawan.

Hal itu setidaknya terbukti dari kelengahan Muhammad Ferrari dan kawan-kawan ketika berupaya mengadang skema serangan balik kilat yang dieksekusi Vietnam.

Baca Juga: Akui Skuadnya Belum Sempurna meski Telah Pecundangi Vietnam, Shin Tae-yong Didukung Warganet

Shin Tae-yong sendiri juga menyoroti hal ini. Sebab, para pemain bertahannya justru kerap memasang garis pertahanan yang tinggi di saat Vietnam sering mengirim bola daerah di belakang pemainnya.

"Jadi para pemain harusnya sudah mengetahui lawannya yang sering menaruh bola di belakang, tapi lini defense kita tetap naik. Itu yang harus diperbaiki dan jadi evaluasi," ujar Shin Tae-yong.

2. Ketenangan

Para pemain timnas Indonesia U-19 masih membutuhkan jam terbang yang lebih banyak untuk menghadapi Piala Asia U-20 2023.

Sebab, mereka belum bisa bermain secara rileks dan tenang di atas lapangan. Hal ini terlihat ketika terlalu terburu-buru dalam melakukan progresi ke depan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Usai Malaysia Gagal Lolos ke Piala Asia U-20 2023, Salah Satunya Pesaing Timnas Indonesia Berkurang

Dalam situasi-situasi transisi juga turut memperlihatkan bahwa timnas Indonesia U-19 masih sering terburu-buru ketika melakukan serangan balik.

Load More