Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 03 September 2022 | 13:07 WIB
Adegan Bharada E menodongkan senjata api ke Brigadir J dalam reskonstruksi di rumah dinas Kadiv Propam, Duren Tiga, Jakarta Selatan. (Bidik layar)

SuaraBanten.id - Kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret nama Ferdy Sambo dan anak buahnya hingga istrinya Putri Candrawathi perlahan mulai terkuak.

Hal tersebut terungkap saat Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mulai berani umbar kejanggalan di rumah tangga Ferdy Sambo.

Disebutkan bahwa adanya hubungan terlarang yang dilakukan Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf. Hal tersebut diungkapkan oleh mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara.

Mengutip dari Herstory -jaringan Suara.com, Deolipa menyebutkan motif Ferdy Sambo menghabisi Brigadir J lantaran mengetahui aib Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf.

Baca Juga: Menelusur Rumah Pengasingan Bung Karno di Berastagi dan Parapat

Deolipa mencoba mematahkan dugaan sebelumnya yang menyebut bahwa Putri Candrawathi dilecehkan oleh Brigadir J.

Brigadir J diduga mengetahui hal terlarang yang dilakukan oleh Putri Candrawarthi dan Kuat Maruf di Magelang.

"Bharada E tidak merasakan langsung ya, tapi dia berpikir. Boleh dong berpikir? Jadi dugaan dia, ada sesuatu yang terjadi (antara Putri dan Kuat) dan diketahui Yosua (Brigadir J)," kata Deolipa.

Menurut cerita yang didapat Deolipa dari Bharada E, saat di Magelang itu hanya ada empat orang, yakni Brigadir J, Susi (ART), Kuat (ART), Putri Candrawathi.

Karena Susi dianggap tidak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan Brigadir J, maka, kata Deolipa, dua orang saja yang diduga merencanakan pembunuhan.

Baca Juga: Ferdy Sambo Sebut Istrinya Diperkosa Brigadir J, Narasi Kekerasan Seksual Terhadap PC Menguat

"Susi enggak ikutan karena dia di bawah. Nah tinggal tiga kan, tapi yang dua ini (Kuat Maruf dan Putri Candrawathi) sepakat ngebunuh si Yosua (Brigadir J), itu saja logikanya," kata Deolipa.

Load More