SuaraBanten.id - Oknum polisi Polda Banten berpangkat AKBP berinisial YJ ternyata tak hanya melakukan pemukulan pada 8 siswa SDN 1 Kranggot, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon Banten.
Terkini, terungkap oknum polisi itu ternyata melakukan mengancam akan memenjarakan para siswa SD yang menjadi korban pemukulan itu.
Diketahui, akibat insiden itu sejumlah siswa mengalami trauma. Beberapa di antara mereka juga demam, pusing hingga mimisan.
Insiden pemukulan terhadap 8 siswa SD itu terjadi pada Sabtu (27/8/2022) lalu di sekitar sekolah tepatnya di Lingkungan Kranggot, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.
Menurut informasi oknum polisi yang diduga melakukan pemukulan itu menjabat sebagai Kasubagrenmin Bidang Keuangan di Polda Banten. Meski demikian, pada 19 Agustus 2022 beliau tengah pensiun dari institusi Polri.
Salah satu Wali Murid korban pemukulan oknum polisi, Aam Kamianti (45) mengatakan, anaknya kini mengamali trauma akibat insiden pemukulan tersebut. Terlebih, oknum polisi tersebut mengancam anaknya dan teman-temannya akan dipenjara.
"Sedikitnya sih ada trauma, namanya anak anak kan pasti. Apalagi semalem aja enggak ketauan itu dia (Oknum polisi) dateng masuk ke ruang anak-anak di Polres ada ancaman ke mereka kalo dia akan menjarain anak-anak. Kita kan ruangannya beda, jadi kita enggak tau. Ini anaknya baru cerita," katanya saat ditemui di kediamannya di Lingkungan Kranggot, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Selasa (30/8/2022).
Aam mengungkapkan, pelaporan yang dilakukan bukan karena anak pribadinya. Melainkan, Ia melaporkan kasus tersebut untuk mewakili para siswa lainnya.
"Saya melaporkan dia bukan karena anak pribadi, tapi mewakili semua anak. Supaya di luar sana tidak ada lagi perbuatan seperti ini, apalagi orang sampe engga berani karena dia pangkatnya ini, seragamnya ini," tegasnya.
Baca Juga: Pensiunan Polisi Berpangkat AKBP Tega Pukuli Bocah SD di Cilegon, Penyebabnya Masalah Sepele
Bahkan, jika terdapat permintaan damai dari oknum polisi itu, pihaknya akan tetap meneruskan proses hukum hingga berlanjut. Pasalnya, tidak ada itikad baik dari pelaku usai insiden pemukulan terjadi.
"Kami tetap pilih jalur hukum, karena jika tidak seperti itu ke depannya akan ada korban anak seperti ini," ujarnya.
"Kalo memaafkan sih ada, malah saya sudah maafkan. Tapi kalo untuk proses hukum tetap berjalan," sambungnya.
Pada kesempatan itu, Ia juga turut menyampaikan kronologis kejadian yang sebenarnya terjadi dari kesaksian anak dan teman-teman lainnya. Kata dia, semua keterangan yang diperoleh sama dan tidak ada perbedaan sejak hari pertama hingga saat ini.
"Itu awalnya mereka lagi main di halaman sekolah, main kucing-kucingan. Ada anak yang jadi terus, tau kesel atau bagaimana akhirnya berantem salah satunya. Nah, dari situ mereka (Anak yang berantem) ini dipanggil guru untuk didamaikan, yang satu sudah masuk tapi yang satunya pulang nangis, dikejarlah sama temen-temennya disusul untuk didamaikan," jelasnya.
Namun, saat para siswa lainnya hendak menyusul satu anak yang lari ke luar area sekolah menuju rumahnya. Di sana, anak-anak bertemu dengan oknum polisi yang langsung memukuli mereka.
Berita Terkait
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Bukan Rem Blong Tapi Ngantuk, Sopir Tabrak Siswa di Cilincing Resmi Tersangka
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
Mobil MBG Tabrak 21 Siswa SD di Cilincing, Dipastikan Tak Ada Korban Tewas
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Krisis Sampah di Tangsel, Pengamat: Perpres 109/2025 Tak Berlaku Surut
-
Jadwal KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Senin 15 Desember 2025: Keberangkatan Pagi Anti Telat
-
Wakil Kepala BGN Sentil Pedas Mitra MBG: Semangka Setipis Tisu
-
Awas Gelombang Tinggi 2,5 Meter! Polda Banten Minta Nelayan dan Warga Pesisir Puasa Melaut Dulu
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati