Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 26 Juli 2022 | 14:36 WIB
Polisi memasang police line di odong-odong tertabrak Kereta Api Merak-Rangkasbitung di Kragilan, Serang, Banten, Selasa (26/7/2022). [Anwar/Suara.com]

SuaraBanten.id - Sopir odong-odong inisial JL yang tertabrak kereta api Merak-Rangkasbitung di perlintasan Silebu Toplas, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten selamat dari insiden tersebut.

Sang sopir bahkan tidak mengalami luka sedikit pun akibat insiden kecelakaan odong-odong tertabrak kereta api tersebut.

"Sopir kami amankan, namamya JL status kita amankan di Polsek sopir tidak luka-luka," kata Kasatlantas Polres Serang AKP Tiwi Afrina kepada wartawan, Selasa (21/7/2022).

Meski sudah diamankan, Tiwi menyebut, sopir odong-odong itu masih berstatus saksi dan belum dimintai keterangan. Sebab, saat ini pihaknya masih fokus penanganan terhadap korban.

Baca Juga: Odong-odong di Kragilan Serang Tertabrak Kereta Api, 9 Orang Penumpang Tewas

"Status masih saksi. Kita dalami dulu kronogis lengkapnya," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, akibat kecalakaan odong-odong itu 9 orang penumpang yang terdiri dari anak-anak dan ibu-ibu dilaporkan meninggal di lokasi kejadian. Dia menyebut selain menerobos rel kereta, odong-odong tersebut pun mengalami over kapasitas.

"Total kurang lebih 20 penumpang. Sudah pasti itu over kapasitas," uajrnya.

Sementara, pria paruh baya bernama Sukma (73) menjadi salah satu saksi kecelakaan maut odong-odong tertabrak kereta api Merak-Rangkasbitung di perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu.

Kecelakaan maut yang tepatnya terjadi di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang mengakibatkan 9 orang dikabarkan meninggal dunia.

Baca Juga: Muncul Saat Musim Pancaroba, Kenali Gejala Chikungunya dan Cara Penangannya!

"Saya lagi di depan rumah terdengar suara beledug (suara odong-odong tertabrak) saya lari dari rumah," kata Sukma kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).

Sukma merupakan salah satu saksi yang pertama tiba di lokasi kejadian mendapati penumpang odong-odong yang menjadi korban jiwa sudah tergeletak di tanah terpental dari odong-odong dalam kondisi sudah terbalik.

"Pokoknya dari yang mati 9 anak kecil sekitar 3 ibu-ibu 6 korban dibawa ke RS, kebanyakan korban ibu-ibu," ujarnya.

Kontributor : Anwar Kusno

Load More