Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Sabtu, 23 Juli 2022 | 11:37 WIB
Tangkapan layar video viral di TikTok mengomentari bocah SD yang tewas usai dipaksa bersetubuh dengan kucing. [TikTok]

SuaraBanten.id - Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan kabar seorang bocah SD berusia 11 tahun berinisial V yang meninggal dunia usai dirundung teman-teman sebayanya. Video yang mengabarkan V meninggal dunia bahkan belakangan viral di media sosial.

Dalam video viral yang sebelumnya beredar diinformasikan V dipaksa temannya bersetubuh dengan kucing sembari direkam. Akibat rekaman tersebut tersebar, korban mengalami depresi lalu tidak mau makan dan minum hingga sakit dan dirawat kemudian meninggal dunia.

Kabar tersebut pun menjadi sorotan banyak warganet salah satunya adalah konten kreator di bidang praktisi gentle parenting, Halimah.

Dalam video yang diunggah pada akun TikToknya @dailyjour, Halimah membongkar akar masalah dari kasus bullying yang sedang terjadi.

Baca Juga: Cara Download Video TikTok di SssTikTok MP3, Gratis Tanpa Watermark

Di awal video Halimah menceritakan dengan singkat berita bullying tersebut, kemudian mulai memberikan info tentang bagaimana pencegahan agar bullying tersebut tidak terjadi.

"Kita bahas satu-satu, dimulai dari pencegahan. Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah terjadinya bullying seperti ini. Yang pertama adalah jadilah pendengar yang baik bagi anak." ungkap Halimah

"Kadang-kadang kita sebagai orang tua lengah (berfikir) ah namanya anak-anak biasa main, dia dorong-dorongan, pukul-pukulan. Tapi dimulai dari hal-hal kecil seperti inilah yang tidak kita dengarkan dari anak bullying itu lama-lama menjadi membesar," katanya mengawali pembicaraannya.

"karna si korban ini sendiri sebelum akhirnya terjadi pelecehan yang begitu parah dia sering dipukulin sama temen-temennya. Pertanyaannya, kenapa gak ada orang dewasa yang menghentikan pemukulan itu," imbuhnya.

Menurutnya, orang tua sering tidak menghiraukan cerita anak-anak mereka yang mendapat perlakuan kurang baik, terutama anak laki-laki.

Baca Juga: Hati-hati! Data 5,4 Juta Akun Twitter Bocor

"Terutama pada anak laki-laki, kita seringkali ketika anak laki-laki kita pulang dan ngadu dia kesakitan misalnya dipukuli atau diledekin temen-temennya kita bilang 'balas dong, anak laki-laki gak boleh manja," ujarnya.

Load More