Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 18 Juli 2022 | 16:23 WIB
Kemacetan Terowongan Trondol, Kota Serang, Banten, Senin (18/9/2022). [Anwar Kusno/Suara.com]

SuaraBanten.id - Pada hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Sejumlah ruas jalan di Serang menuju sekolah mengalami kemacetan.

Salah satu kemacetan terparah terjadi di Terowongan Trondol, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten. Akses lalu lintas crowded hingga sempat tak bergerak selama 30 menit.

Kondisi tersebut pun mendapat protes dari sejumlah warga yang hendak mengantar anaknya ke sekolah.

Salah satunya diungkapkan Melan, salah satu warga Taman Banten Lestari (TBL) itu mengaku kesal lantaran Pemkot Serang hingga saat ini belum mampu memberi solusi untuk mengurai kemacetan di Terowongan Trondol.

Baca Juga: Bantuan untuk Warga Baduy Mualaf Bakal Diawasi, Antisipasi Aliran Sesat dan Paham Radikal

Akibat kemacetan itu, dia mengaku sempat terlambat mengantar anak sekolah hingga 45 menit meski berangkat sejak subuh. Semestinya dia sudah tiba pukul 07:00 WIB di sekolah ke MTS Daru Irfan di Panancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.

"Macet bangett tadi sampe saya telat. Untung hari pertama jadi ada dispensasi om," kata Melan kepada wartawan, Senin (18/7/2022).

Melan mengungkapkan, biasanya jarak tempuh dari rumahnya ke sekolah hanya menghabiskan waktu 15 menit. Kata dia, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang kewalahan mengatur lalu lintas di wilayah tersebut.

"Ada petugas dishub dibantu sama beberapa warga juga," kata Melan.

Ia berharap, Pemkot Serang segera mengambil langkah dan kebijakan untuk dapat mengurai kemacetan yang sudah terjadi bertahun-tahun di wilayah tersebut.

Baca Juga: Hari Pertama Masuk Sekolah di Bogor, Gerbang Belum Dibuka Sudah Berdatangan

"Udah cape macet terus padahal kita bayar pajak mah jojong," tuturnya.

Dikonfirmasi hal tersebut, Kasi Manajemen Lalu Lintas Dishub Kota Serang, Bambang Riyadi mengungkapkan, ada dua penyebab kemacetan parah di Terowongan Trondol, pertama adanya lonjakan volume kendaraan karena pertama hari masuk sekolah dan kedua karena keterlambatan anggota tiba di lokasi.

"Biasanya kan gak demikian kebetulan masuk sekolah awal anggota gak ada yang tahu," katanya.

Disampaikan Bambang, sebetulnya pihaknya telah melakukan rekayasa lalu lintas dari arah TBL menuju Serang Kota diputar melalui Perumahan Mutira. Namun, masyarakat enggan melintas jalur tersebut karena jalan dalam kondisi rusak parah.

"Mohon dibantu agar segera dibangun (jalan) ke mutiara agar tidak terjadi contraflow ke terowongan," katanya.

Sementara untuk Pembangunan jalan tembus Frontage Trondol - Unyur yang dinilai bisa mengurai kemacetan di terowongan Trondol masih terkendala perizinan dari Kementrian PU karena melewati jalur kereta api.

Pemkot Serang pun bingung dengan Kementrian PU, karena hingga kini belum mengeluarkan izin pembangunan jalan Frontage Trondol-Unyur.

"Harusnya terabas dari PJKA minta underpass sama flyover. Pemkot harus punya dana besar kalau gitu," katanya.

Kontributor : Anwar Kusno

Load More