SuaraBanten.id - Masyarakat diimbau agar memperkuat protokol kesehatan untuk mengantisipasi subvarian baru Omicron. Mengingat penambahan kasus Covid-19 terus meningkat belakangan ini.
"Masyarakat harus tetap waspada dan meningkatkan protokol kesehatan," kata Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menjelaskan bahwa pada saat ini terdapat tiga subvarian baru.
"Tiga subvarian yang saat ini sedang bersirkulasi adalah BA.4, BA.5 dan BA.2.75," ujarnya.
Kendati demikian, kata dia, masyarakat tidak perlu panik yang berlebihan karena yang terpenting adalah memperkuat protokol kesehatan guna menurunkan risiko terpapar Covid-19.
"Jangan panik berlebihan, namun tetap waspada. Masyarakat juga dapat tetap beraktivitas karena yang terpenting adalah tetap melakukan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin," katanya.
Terlebih lagi, kata dia, bagi kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, anak-anak dan mereka yang memiliki komorbid, perlu terus disiplin memperkuat protokol kesehatan.
"Selain itu jangan lupa untuk selalu menjaga kelompok rentan di sekitar kita, seperti bayi dan anak-anak, mereka yang memiliki komorbid. Menjaga mereka berarti menjaga ketahanan kesehatan bangsa kita," tuturnya.
Masdalina Pane menambahkan, selain protokol kesehatan, vaksinasi mulai dosis pertama hingga dosis penguat atau booster juga menjadi hal utama yang dibutuhkan oleh semua penduduk.
Baca Juga: Antisipasi Subvarian Baru Omicron, Epidemiolog Imbau Masyarakat Perkuat Prokes
"Selain itu tetap penuhi standar dasar pengendalian wabah terutama 3T. Praktik 3T ditambah disiplin penerapan protokol kesehatan dan juga vaksinasi merupakan sejumlah upaya yang diperlukan untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19," katanya.
Dia menjelaskan, praktik 3T yang dimaksud adalah pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment). Menurutnya, peningkatan kapasitas 3T terutama di level mikro harus terus diintensifkan guna menekan risiko penularan dan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat berbicara di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (11/7), memperkirakan puncak kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mencapai kisaran 20.000 kasus per hari pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Kenalan dengan Stade Brest, Dulu Rumah Franck Ribery Kini Jadi Hunian Mees Hilgers
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
Terkini
-
Gubernur Andra Soni: Suara Ulama Didengar!
-
Tragedi Malam di Serang: Pick Up Angkut 12 Buruh Nyemplung ke Sungai, 1 Tewas Terjepit
-
BRI Kucurkan KUR Rp99,31 Triliun, Sektor Pertanian Jadi Primadona
-
4 Fakta Inspiratif di Balik Aksi Pemuda Sibilik Tambal Jalan yang Rusak Puluhan Tahun
-
Jalan Rusak Puluhan Tahun, Pemuda Kampung Sibilik Gotong Royong Modal Sumbangan Semen dan Pasir