SuaraBanten.id - Dosen Ilmu Politik Universitas Djuanda (Unida) Bogor, Jawa Barat, Saepudin Muhtar alias Gus Udin mengajak mahasiswa Malaysia agar berperan aktif pada Pemilihan Umum (Pemilu).
Hal itu diungkapkan Gus Udin yang juga mengkomparasikan Pemilu yang berlangsung di Indonesia dan Malaysia di acara forum antar bangsa, Selangor, Malaysia.
"Mereka banyak bertanya soal peranan pemuda dalam politik dan keutuhan negara. Seperti misalnya kalau di kita kan usia 17 tahun sudah mencoblos, sementara kalau di Malaysia baru didorong di usia 18. Kita bahas sistem pemilu juga sebagai komparasi dan bagaimana partisipasi masyarakat," kata Gus Udin dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Forum yang digagas oleh Kolej Sultan Alaeddin Suleiman Shah (Kosass) di Universitas Putra Malaysia (UPM) itu bertajuk "Kematangan Politik Belia dalam Membina Keutuhan Negara". Gus Udin dipercaya menjadi narasumber bersama para akademisi di Malaysia.
Gus Udin menjadi panelis pertama, dan dua panelis lainnya yaitu Professor Dr Ismi Arif Ismail (pengarah IPSASS) dan KSJN Muhammad Mustaqhim bin Alias (Presiden MPK Kosass 2021-2022).
Kandidat Doktor Ilmu Politik UIN Jakarta itu juga memaparkan soal tujuan pemilu yang dibentuk untuk meminimalisasi konflik yang ada dalam tradisi kepemimpinan. Kedaulatan masyarakat tercermin saat pemilihan umum berlangsung.
“Jadi ketika makin banyak warga termasuk pemuda memberikan suaranya secara langsung, maka kedaulatan rakyat dan keberlangsungan negara semakin kuat,” ujarnya.
Selain sebagai forum ilmiah, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor ini berharap kegiatan ini menjadi salah satu upaya yang bisa menambah erat hubungan Indonesia-Malaysia. Terlebih, keduanya merupakan saudara serumpun.
“Ini juga jadi bagian diplomasi yang memang dilakukan tidak hanya G to G (goverment to goverment), tapi juga lewat forum intelektual,” terangnya.
Baca Juga: Jadwal Liga Malaysia Diubah, Sabah FC Belum Tentu Lepas Saddil Ramdani ke Timnas Indonesia U-23
Selain itu, dalam paparannya Gus Udin juga mengutip pernyataan Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali, bahwa agama dan politik tidak bisa dipisahkan, karena keduanya saling melengkapi.
"Agama adalah asas (Dasar) sebuah pondasi. Sementara politik (kekuasaan) adalah penjaganya. Agama yang tidak dijaga akan hilang, atau asing. Agama menjadi sumber etika dan moral bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakannya. Sementara politik (kekuasaan) yang tidak dilandasi agama, akan berjalan tersesat dan hancur," tukasnya.
Berita Terkait
-
Jadwal Liga Malaysia Diubah, Sabah FC Belum Tentu Lepas Saddil Ramdani ke Timnas Indonesia U-23
-
Jadwal Buka Puasa Bogor Jawa Barat Lengkap dengan Bacaan Doanya, Hari Ini Minggu 24 April 2022
-
Demi Timnas Malaysia U-23, Jadwal Pertandingan Liga Malaysia Resmi Diubah
-
Najwa Shihab, Susi Pudjiastuti Hingga Tsamara Amany Dituding Kadrun, Bikin Gus Nadir Bingung: Pakai Jilbab Aja Enggak
-
Wajib Dicatat! Titik Rawan Macet Saat Mudik Lebaran di Tol Jagorawi Arah Bogor
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Polisi Buru Motif SA Tega Habisi Nyawa Danu dan Bungkus Mayatnya dengan Plastik di Cikupa
-
Jenazah di Bawah Tol Cikupa Dibunuh Orang Terdekat, Motif Sadis Pelaku Terbongkar
-
Jakarta-Tanjung Lesung Cuma 2 Jam! Tol Serang-Panimbang Seksi 2 Siap Beroperasi Oktober 2026
-
KLH Izinkan Tiga PSEL Berdiri Sendiri di Tangerang Raya, Ada Syarat Ketat Ini!
-
Kacau! Bawaslu Serang Temukan Data 'Hantu' dan 'Zombie': Ada Pemilih Meninggal Terdaftar Baru