SuaraBanten.id - Baru-baru ini Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal Ahmad Nurwakid menyebutkan lima ciri penceramah radikal.
Terkait penetapan ciri pendakwah radikal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis turut menaggapi hal tersebut melalui cuitan. Kiai Cholil Nafis mengatakan, masyarakat tentu tidak suka dengan penceramah yang membangkang terhadap negara dan Pancasila.
Kata Cholil Nafis, jika penceramah membangakang terhadap negara dan anti pancasila sudah pasti melanggar hukum islam dan hukum negara. Namun, ia mewanti-wanti jangan sampai penceramah yang mau amar maruf nahi munkar namun karena kritik pemerintah disebut radikal.
“Kita (MUI) tak suka penceramah yang membangkang negara dan anti-pancasila,” katanya melalui akunnya di Twitter @cholilnafis.
“Itu pasti melanggar hukum Islam dan hukum nasional kita, tetapi jangan sampai yang amar ma’ruf dan nahi munkar karena mengkritik pemerintah lalu disebut radikal,” imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan BNPT Brigadir Jenderal Ahmad Nurwakid menyenbut persoalan radikalisme itu menjadi perhatian sangat serius. Terlebih paham radikalisme tersebut selalu memanipulasi data dan mempolitisasi, sehingga ia meyakini bahwa hal itu menuju tahapan akhir dari terorisme.
“Sejak awal kami sudah menegaskan bahwa persoalan radikalisme harus menjadi perhatian sejak dini karena sejatinya radikalisme adalah paham yang menjiwai aksi terorisme,” ujarnya.
“Radikalisme merupakan sebuah proses tahapan menuju terorisme yang selalu memanipulasi dan mempolitisasi,” sambungnya.
Ahmad Nurwakhid pun mengungkap lima ciri dari penceramah radikal untuk mencegah masuknya paham-paham radikalisme yang selama ini kerap meresahkan masyarakat.
Baca Juga: Polemik Penceramah Radikal, Cholil Nafis Beri Respon Mengejutkan, Singgung Keras Pemerintah
Ahmad Nurwakhid mengungkapkan, cara termudah mengenali penceramah radikal itu dilihat dari setiap ceramahnya yang selalu membenturkan persoalan keagamaan dengan kebangsaan.
“Mengenali ciri-ciri penceramah jangan terjebak pada tampilan, tetapi isi ceramah dan cara pandang mereka dalam melihat persoalan keagamaan yang selalu dibenturkan dengan wawasan kebangsaan, kebudayaan, dan keragaman,” terangnya.
Berikut lima ciri dari penceramah radikal yang diuraikan Ahmad Nurwakhid antara lain:
- Mengajarkan ajaran yang anti Pancasila dan pro ideologi khilafah transnasional.
- Mengajarkan paham takfiri yang mengkafirkan pihak lain yang berbeda paham maupun berbeda agama.
- Menanamkan sikap anti pemimpin atau pemerintah yang sah dengan sikap membenci dan membangun ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan maupun negara melalui propaganda fitnah, adu domba, ujaran kebencian dan sebaran hoaks.
- Memiliki sikap eksklusif terhadap lingkungan maupun perubahan serta intoleransi terhadap perbedaan maupun keragaman.
- Memiliki pandangan anti budaya atau anti kearifan lokal keagamaan.
Berita Terkait
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
5 Sunscreen Terbaik Bersertifikat Halal, Muslimah Tak Perlu Was-Was
-
MUI DKI Mau Standarisasi Guru Ngaji, Ketua DPRD Bilang Begini
-
4 Serum Mengandung Vitamin E untuk Lawan Radikal Bebas dan Tanda Penuaan
-
Heboh Gus Muda Ceramah 'Rokok Tauhid', Ketua MUI Murka: Penceramah Model Gini yang Bikin Rusak!
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Aktor di Balik Kasus Penipuan Tangerang Diringkus di Kampung Halaman, Sempat Lolos dari Hukuman
-
Desa BRILiaN Jadi Pilar Transformasi Ekonomi Lokal, Wujud Komitmen BRI Bangun dari Desa
-
Waspada! Ancaman TBC Mengintai, Banten Puncaki Daftar Penemuan Kasus Tertinggi
-
Korban Bullying Kritis Dipukul Kursi Sekolah, KPAI Desak Kasus di SMPN 19 Tangsel Wajib Diproses
-
Waspada! KPAI Ungkap Perundungan Anak Kini Di Luar Kendali dan Lebih Berbahaya