Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 07 Maret 2022 | 15:01 WIB
Warga di tenda pengungsian bencana tanah bergerak di Kabupaten Lebak. [ANTARA/Mansyur]

SuaraBanten.id - Gadung Madrasah Tsanawiyah (MTs) bakal dijadikan tempat mengungsi korban bencana tanah bergerak Kabupaten Lebak. Pemindaah korban tanah bergerak itu dipindah lantaran curah hujan sekitar cederung meningkat.

"Kami berharap warga yang tinggal di tenda pengungsian nanti menempati ruangan kelas di MTs itu, " kata Wakil Ketua Penasehat Taruna Siaga Bencana aatau Tagana Kabupaten Lebak, H Emang Hidayat di Lebak, Senin (7/3/2022).

Sebelum korban bencana pindah ke MTs Relawan Tagana telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, Kepala Desa, BPBD Lebak dan kepala madrasah.

Hingga kini, warga yang tinggal di tenda pengungsian mengeluh hampir setiap hari dilanda curah hujan. Warga yang tinggal di tenda pengungsian itu terkadang kebocoran dan kedinginan, sehingga perlu dilakukan pengalihan dari tenda ke gedung madrasah.

Baca Juga: Ribuan Liter Minyak Goreng Sitaan Penimbun di Lebak Dijual Murah, Dua Liter Rp27.500

"Kami ingin semua warga tinggal di tenda pengungsian untuk menghindari berbagai serangan penyakit, " katanya menjelaskan.

Kepala Desa Curugpanjang Kabupaten Lebak Tadi mengatakan pihaknya setuju masyarakat yang tinggal dibtenda pengungsian sebanyak 60 jiwa ke gedung madrasah.

Menurutnya, Gedung MTs sangat layak untuk tinggal warga yang terdampak bencana tanah bergerak. Di MTs tersebut mereka juga tiadk akan kebocoran.

"Kami sebelum masyarakat tinggal di relokasi untuk sementara tinggal di gedung madrasah, mengontrak dan tinggi di rumah kerabat, " katanya menjelaskan.

Sementara itu, Murti (50) warga di pengungsian mengaku bahwa dirinya mendukung tinggal di gedung madrasah karena saat ini dilanda hujan dan kebocoran tinggal di tenda.

"Kami berharap besok bisa tinggal di gedung madrasah, " katanya. (ANTARA)

Baca Juga: Satu Dari 8 Pekerja di Papua Tewas Akibat Serangan OPM Ternyata Warga Rangkasbitung Lebak

Load More