Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 02 Maret 2022 | 17:59 WIB
Petugas keamanan melintas disamping kawasan Ruang Informasi Center dengan gambar Gerbong MRT di Stasiun MRT Sudirman, Jakarta, Minggu (6/1). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

SuaraBanten.id - Proyek Moda Raya Terpadu atau MRT akan sampai Balaraja Tangerang Banten. Ini ada proyek MRT fase 3.

Nantinya rute ini akan membelah Kota Jakarta dengan rute Banten-Jakarta-Jawa Barat.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan konsep pengembangan jalur MRT Jakarta timur ke barat itu akan berbeda dengan pembangunan jalur MRT utara ke selatan (fase 1 dan 2).

Apabila MRT jalur utara ke selatan berorientasi kepada penyelesaian proyek (project oriented), maka untuk jalur timur ke barat nanti akan menerapkan orientasi koridor (corridor oriented). Hanya saja William Sabandar tidak detail menjelaskan daerah yang dilewati MRT ke Balaraja.

Baca Juga: Update Kondisi Terkini Banjir di Kawasan Wisata Banten Lama, Masih Tergenang Tapi Tetap Dikunjungi

Maksudnya, pengembangan jalur MRT Jakarta dari timur ke barat itu nanti tidak hanya memanusiakan mobilitas penumpang yang diperkirakan mencapai 1,2 juta per hari di tiga depo yang akan dibangun, baik dengan adanya jalur pejalan kaki yang lebih teduh, nyaman, serta akses yang mudah penggunaannya.

Maka sepanjang jalur Balaraja menuju Cikarang, William memetakan ada 49 kawasan yang dilalui jalur MRT Jakarta berpotensi menjadi kawasan urban regeneration dengan metode Transit Oriented Development (TOD).

Selain itu, pencapaian visi pembangunan berkelanjutan 2030 turut dicanangkan dengan konsep zero emisi melalui pemanfaatan energi baru terbarukan di pembangunan jalur MRT Jakarta tersebut.

Hal ini turut menjadi perhatian, sehingga William mengatakan jalur MRT yang menghubungkan tiga provinsi ini menargetkan potensi penggunaan listrik surya atap untuk jalur melayang sebesar 30 Mega Watt peak (MWp).

Kemudian juga, seiring dengan adanya rencana integrasi transportasi di Jakarta pada 2022, nantinya masyarakat dapat lebih mudah menjangkau stasiun MRT Jakarta tersebut secara langsung dari kantong-kantong permukiman mereka, menggunakan pilihan transportasi massal yang dirasa paling cepat atau paling efisien dalam tarif berdasarkan sistem Jaklingko. (Antara)

Baca Juga: Sopir Truk Pengangkut Kayu Tewas Usai Tak Mampu Taklukkan Tanjakan Cimanggu

Load More