Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 01 Maret 2022 | 16:35 WIB
Mahasiwa Ikatan Mahasiswa Cilegon mengkritik sat tahun kepemimpinan Helldy-Sanuji di depan Pemkot Cilegon, Selasa (1/3/2022). [Suara.com/Firasat Nikmatullah]

SuaraBanten.id - Genap satu tahun Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon pada Pilkada 2020 lalu. Tentunya membuat banyak masyarakat Kota Cilegon yang memiliki harapan besar kepada pemimpin baru mereka.

Apalagi, Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) dan 10 janji politik yang seringkali di gaungkan saat kampanye membuat masyarakat semakin menggantungkan harapan kepada Helldy-Sanuji agar mampu merubah dan mensejahterakan masyarakat.

Namun, di tengah perjalanannya masih banyak masyarakat Cilegon yang belum merasakan manfaat dari KCS dan bahkan belum mengetahui mekanisme atau tata cara penggunaan kartu sakti tersebut.

"Tentu saja, ini merupakan dampak dari buruknya keterbukaan informasi terhadap publik yang dilakukan oleh Helldy-Sanuji. Padahal, transparansi informasi adalah hak masyarakat yang wajib dipenuhi oleh Pemerintah sesuai dengan UU no. 14 tahun 2008," ungkap Ketua PP IMC, Hariyanto saat aksi di depan Kantor Wali Kota Cilegon, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga: Waduh, Rumah Wali Kota Cilegon Terendam Banjir, Istri: Biar Ngerasain Seperti Masyarakat

Menurutnya, meski Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon turun 2,56 persen dalam satu tahun terakhir, Cilegon masih menjadi peringkat kedua tertinggi di Provinsi Banten.

"Ada sebuah kontradiktif yang terjadi disini, karena sejatinya Helldy-Sanuji memiliki program 25.000 lapangan pekerjaan yang juga selalu diobral dalam kampanye saat Pilkada 2020 lalu. Seharusnya, dengan adanya program ini. Kota Cilegon menjadi Kota yang memiliki TPT terendah di Provinsi Banten," jelas Mahasiswa Hukum Tata Negara itu.

"Bahkan, hingga sampai saat ini Disnaker Kota Cilegon belum memiliki data pengangguran yang dapat dipekerjaan melakui program KCS," imbuhnya.

Ironisnya lagi, lanjut Yanto, wacana pengurangan jumlah penerima beasiswa full sarjana menjadi 3.500 juga menjadi pusat perhatian masyarakat.

"Wacana pengurangan ini terungkap dalam daftar prioritas dan masuk Draf RPJMD Kota Cilegon 2021-2026. Hal ini tentu tidak senada dengan statement Helldy Agustian yang mengatakan bahwa pendidikan adalah pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas manusia," tuturnya.

Baca Juga: Geger Gumpalan Awan Seperti Gelombang Tsunami, Wali Kota Cilegon Ungkap Hal Mengerikan Jika Terjadi Bencana

Jika hal ini sampai terjadi, maka Helldy-Sanuji sudah membohongi masyarakat Kota Cilegon. Menurutnya, hal ini jelas berbahaya bagi masa depan masyarakat Kota Cilegon.

Ditempat yang sama, Sekjend PP IMC Ilham Firdaus mengatakan, banyaknya industri masih belum sebanding dengan banyaknya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di Kota Cilegon.

"Ini juga sejalan dengan janji kampanye Helldy-Sanuji tentang pembuatan 43 alun alun terbuka di setiap kelurahan. Sampai saat ini, belum ada satupun RTH baru yang benar-benar dibuat oleh Helldy-Sanuji," jelas pria yang akrab disapa bunyamin.

Belum lagi, lanjut Bunyamin, suntikan dana Rp24 Miliar dari Pemerintah Pusat untuk penanggulangan banjir tidak mampu mengubah presentase banjir di Kota Cilegon. Bahkan, saat ini terdapat 124 titik di Kota Cilegon masih menjadi langganan banjir saat musim hujan datang.

"Ketidakseriusan Helldy-Sanuji dalam menanggulangi banjir juga sangat terlihat disini, pasalnya, mereka menjanjikan pengurangan presentasi banjir di Kota Cilegon dapat terjadi di akhir 2021 lalu, tapi yang terjadi adalah, 6000-an masyarakat Kota Cilegon masih menjadi korban banjir pada Desember 2021," tegasnya dengan lantang.

Menurutnya, persoalan banjir tentu saja searah dengan persoalan infrastruktur jalan. Buruknya tata letak kota ditambah buruknya kualitas jalan raya, seakan akan menjadi kombinasi yang tepat untuk membuat genangan air dijalanan Kota Cilegon.

"Kurangnya tindakan tegas Helldy-Sanuji terhadap oknum sopir truk yang sering memiliki muatan lebih (Overload) juga tidak bisa dipisahkan dari persoalan ini, karena memang perbuatan ini yang menjadi penyumbang terbesar kerusakan jalan raya dan juga yang membuat banyak pengguna jalan kecelakaan," ucapnya.

Dengan segenap persoalan-persoalan itu, IMC menuntut Helldy-Sanuji untuk segera presentasikan ulang konsep, mekanisme dan tata cara penggunaan KCS.

"Segera realisasikan KCS, benahi infrastruktur yang tidak teratur dan tidak terawat dan entaskan pengangguran di Kota Cilegon," tuturnya.

"Termasuk bangun fasilitas gedung pemuda, mahasiswa dan buka selebar-lebarnya informasi terkait penyelenggaraan pemerintahan kepada masyarakat," tutupnya.

Untuk diketahui, puluhan mahasiswa yang terdiri dari berbagai kampus melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Walikota Cilegon. Sebelumnya, mereka longmart dari tugu landmark Cilegon sambil membentangkan spanduk bertuliskan "Ilusi Satu Tahun Cilegon Baru, Modern dan Bermartabat".

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Load More