Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 22 Februari 2022 | 07:08 WIB
Siapa Gus Miftah

SuaraBanten.id - Gus Miftah yang baru-baru ini menjadi sorotan lantaran menggelar pagelaran wayang di Pondok Pesantren Ora Aji Kalasan, Yogyakarta, Jumat (18/2/2022) mulai angkat suara.

Belakangan Gus Miftah yang menampilkan pagelaran wayang diduga untuk mengkritik pernyataan Ustaz Khalid Basalamah soal wayang yang harus dimusnahkan malah kebanjiran protes netizen dan sejumlah tokoh publik.

Dalam video yang beredar pertunjukan itu menggunakan wayang Ustaz Khalid Basalamah. Namun, banyak netizen yang tidak sepakat dengan cara mengkritik Gus Miftah.

Gus Miftah yang membaca syair dalam video tersebut juga dianggap menyindir budaya ke arab-araban.

Baca Juga: Fadli Zon Semprot Gus Miftah soal Pagelaran Wayang Ustaz Khalid Basalamah: Budaya itu Merangkul bukan Memecah Belah

Mengklarifikasi hal tersebut, Gus Miftah mengatakan, perbedaan pendapat dalam sebuah ilmu merupakan suatu hal yang menurutnya lumrah terjadi.

Wayang Gambar Ustaz Khalid Dimaki dan Dibanting Dalang. (YouTube/Adara Nathania)

Menurutnya, saat berpendapat tidak semua mempunyai gagasan yang sama. Karenanya perbedaan pendapar itu hal yang wajar-wajar saja.

“Perbedaan pendapat itukan lumrah-lumrah saja, mungkin dalam satu hal saya tidak sependapat dengan ustadz Khalid Basalamah, tetapi dalam satu hal lain mungkin juga sependapat,” ucapnya, dikutip dari Terkini.id--Jaringan Suara.com, Selasa (22/2/2022).

“Katakanlah menurut beliau haram menurut saya tidak, itu sah-sah saja, salahnya di mana?” tanyanya.

Gus Miftah juga memberikan contoh seperti hukum rokok yang mendapatkan respon yang berbeda antara NU dan Muhammadiyah.

Baca Juga: Gus Miftah Kritik Ustaz Khalid Basalamah Lewat Pagelaran Wayang, Netizen: Cara Mengkoreksi Keliru dan Tidak Patut!

“Dan umat juga harus dewasa. Sama halnya ketika hukum rokok. Muhammadiyah mengharamkan, NU memubahkan. Biasa-biasa saja.” Tak hanya itu, ia juga membantah terkait tuduhan yang diberikan kepadanya bahwa ia merupakan seorang yang bersikap antipati kepada orang yang berjenggot.

“Ada anggapan saya tidak suka orang berjenggot. Loh dari mana? Saya juga berjenggot. Cuma cara pandanganya saya yang berbeda,” katanya.

Terkait munculnya lakon wayang yang mirip dengan Ustaz Khalid Basalamah, Gus Miftah menyebut itu merupakan permintaan kelompok seniman kepada dirinya.

“Karena ada permintaan itu, sebisa mungkin saya bantu” kata Gus Miftah.

“Jadi pertunjukkanya seperti apa itu urusan dalang bukan urusan saya, dan saya tidak bisa intervensi itu,” pungkasnya.

Load More