Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 12 Februari 2022 | 20:48 WIB
Ilustrasi omicron (pixabay.com)

SuaraBanten.id - Pemerintah Kabupaten/Pemkab Pandeglang menyiapkan Wisma PKPRI untuk dijadikan tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19.

Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan gelombang Omicron menyusul meningkatnya kasus positif Covid-19 di Pandeglang.

Penjabat Sekda Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat mengatakan, Wisma PKPRI dipilih lantaran memiliki daya tampung yang cukup banyak yakni 32 kamar dengan 2 tempat tidur.

"Untuk jaga-jaga terjadi ledakan pasien Omicron kita sudah siapkan ruang isolasi di BPBD. Dan kemudian Gedung Wisma PKPRI," kata Taufik dikutip dari bantennews.co.id—jejaring Suara.com—Sabtu (12/2/2022).

Baca Juga: Geger, Warga Pandeglang Temukan Mayat Misterius di Pinggir Pantai Cipenyu Panimbang

Ruang isolasi disiapkan karena saat ini Kabupaten Pandeglang masuk penerapan PPKM Level 3 seiring dengan adanya peningkatan kasus Omicron.

Taufik menjelaskan, ruang isolasi tersebut baru akan digunakan jika kamar isolasi di rumah sakit sudah penuh.

"Ruang isolasi tambahan dibutuhkan dalam posisi di rumah sakit sudah tidak bisa menampung pasien Covid-19. Jika memang terdesak maka kita sudah kontrak Wisma PKPRI Pandeglang," jelasnya.

Penjabat Sekda Kabupaten Pandeglang Taufik Hidayat. [Dok. Bantennews.co.id]

Selain menyiapkan ruang isolasi, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 Omicron pada lingkungan sekolah diberlakukan KBM secara PTM hanya 25 persen.

Hal itu menjadi aturan dari pemerintah pusat karena Pandeglang masuk wilayah PPKM Level 3.

Baca Juga: Ciri-ciri Sembuh dari Omicron dan Berita Hits Kesehatan Lainnya

"Kalau itu kaitan penanganan Covid-19, pokoknya ngikut aja. Kalau katanya harus ditutup juga maka kita tutup, kalau memang di sana harus 25 persen PTM ya kita ikut," katanya.

Sementara itu Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Pandeglang, Samsudin menuturkan, target vaksinasi anak usia 6-11 tahun sampai akhir bulan Febuari 2022 sudah selesai semua.

"Kita semua optimis kalau bersama sama pasti bisa mencapai 100 persen, setidaknya 90 persen. Karena kita sudah kerahkan tenaga kesehatan secara maksimal," tambahnya.

Load More