SuaraBanten.id - Terjadi peningkatan status Gunung Anak Krakatau pasca sejak Jumat (4/2/3033) terjadi tiga kali letusan gunung yang berada di Selat Sunda itu. Diketahui, pada letusan ketiga sekira pukul 12.46 WIB status Gunung Anak Krakatau ditetapkan Level II atau waspada.
Gunung Anak Krakatau meletus pertama kali sekira pukul 09.43 WIB dengan kolom abu teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak (kurang lebih 757 meter di atas permukaan laut)
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi 50 detik," tulis laman resmi KESDM, Badan Geologi, PVMBG yakni magma.esdm.go.id, Jumat (4/2/2022).
Sementara, erupsi Gunung Anak Krakatau kedua terjadi sekira 10.25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 957 m di atas permukaan laut).
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Usai Salat Jumat, Tinggi Kolam Abu Cabai 1000 Meter
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi 49 detik," ungkap laman yang sama.
Sedangkan, letusan ketiga terjadi sekira pukul 12.46 WIBdengan tinggi kolom abu teramati terus meningkat yakni kurang lebih 1.000 meter di atas puncak (kurang lebih 1157 m di atas permukaan laut).
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi 59 detik,".
Dalam letusan Gunung Anak Krakatau ketiga yang tidak terdengar dentuman itu KESDM, Badan Geologi, PVMBG menetapkan Status Level II (Waspada).
"Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah," pungkas informasi laman tersebut.
Baca Juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau Berpotensi Timbulkan Gelombang Tinggi, BMKG Imbau Warga Jauhi Pantai
Berita Terkait
-
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
-
Susu Ikan, Solusi Stunting atau Tantangan Baru? Pemerintah Diminta Waspada
-
Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
-
Awas! Ini 5 Penipuan di WhatsApp yang Harus Diwaspadai
-
Ribuan WNI Jadi Korban Penipuan Online, Tersebar di 8 Negara dan 40 Persen Kasus Perdagangan Orang
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Angka Pengangguran Turun, Helldy Agustian Klaim Terendah Sejak Cilegon Berdiri
-
TPA Rawa Kucing Bakal Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif Seperti Batu Bara
-
Pj Wali Kota Tangerang Intruksikan PUPR Bangun Turap di Wilayah Rawan Banjir
-
Pj Wali Kota Tangerang Luncurkan SPBE Versi 2, Klaim Wujudkan Birokrasi Digital dan Efisien
-
Dirut BRI Sunarso Raih Penghargaan TOP CEO Indonesia Awards 2024