Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 11 Januari 2022 | 07:07 WIB
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. [Antara]

SuaraBanten.id - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah angkat suara soal desakan penutupan Pasar Induk Tanah Tinggi dari pedagang Pasar Induk Jatiuwung. Keberadaan pasar yang berada di Jalan Jendral Sudirman itu tidak sesuai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) baru.

"Saya sudah sampaikan jauh-jauh hari kepada pemiliknya Pak Hartono bila lokasi Pasar Induk Tanah Tinggi itu sudah tidak strategis di tengah kota, karena RDTR yang baru sangat tidak diizinkan lokasi di Jalan Jenderal Sudirman untuk buka pasar," kata Arief, Senin (10/1/2022).

Menurutnya, lokasi Pasar Induk Tanah Tinggi itu sudah berada di tengah kota. Karenanya, kerap menimbulkan kemacetan lalulintas dengan marak terparkirnya truk-truk dilokasi tersebut.

"Karna truknya suka parkir, coba aja malem lihat, lokasi di tengah kota, dan sebagainya," ungkapnya.

Baca Juga: Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Ngadu ke Dewan, Tagih Janji Tutup Pasar Induk Tanah Tinggi

Meski demikian, dirinya tidak pernah melontarkan penyataan akan menutup Pasar Induk Tanah Tinggi.

"Saya enggak pernah bilang akan ditutup, silahkan menafsirkan sendiri. Tapi saya gak pernah bilang akan ditutup," katanya.

Arief mengharapkan Pasar Induk Tanah Tinggi mengikuti aturan yang berlaku, karna Pemerintah Kota Tangerang bekerja sesuai Per-Undang-udangan. 

"Jadi kalau menurut saya harus sesuai aturan yang ada. Karena, suara pemerintah daerah netral, berkeadilan. Kalau disana harus punya izin opersional disini brarti harus punya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, usai kecewa dan melemparkan barang dagangannya ke jalan, ratusan pedagang Pasar Induk Jatiuwung mengadu ke DPRD Kota Tangerang, Kamis (6/1/2022) lalu. Mereka ditemui Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo. 

Baca Juga: 1.300 Siswa dan Guru Dites PCR Paska Penerapan PTM 100 Persen, Arief: Semua Negatif

Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo mengatakan, pihaknya telah menampung aspirasi para pedagang ini untuk kemudian ditindaklanjuti. 

"Isi aspirasi ada tiga poin yang disampaikan dan ini akan kita tindaklanjuti. Nanti kita akan berkoordinasi dan berkomunikasi. Kita panggil dinas terkait yang berkaitan dengan kondisi pasar Jatiuwung dan Tanah Tinggi," katanya. 

Pihaknya juga akan mengkonfirmasi Wali Kota Tangerang, sehingga mudah-mudahan ada solusi bagi semua pihak. 

Kata Gatot, idealnya hanya ada satu pasar induk di Kota Tangerang. Keberadaan Pasar Induk Jatiuwung yang diklaim pasar terluas se-Provinsi Banten sangat efektif. 

"Idealnya cuma satu, tidak ada aturan tertulis tapi gini lho, kan melihat kapasitas jumlah penduduk biasa penyebaran. Kalau kita lihat beberapa wilayah, daerah. Kayak Semarang saja belum ada juga pasar induk, ini kan harus ada pendistribusian dari jumlah penduduk, kalau pasar induk itu rata-rata satu kalau saya tahu ya. Termasuk Jakarta cuma Kramat Jati ya," jelasnya.

Load More