SuaraBanten.id - Belakangan ini wilayah Indonesia dilanda gempa bumi berturut-turut. Bahkan, gempa bumi ini disebut berpotensi tsunami.
Menanggapi hal itu, Subkoordinator Pengumpulan dan Penyebaran Balai Besar Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III, Yohanes Agus Setyawan menjawab hal tersebut.
Dia menjelaskan, gempa bumi tersebut disebabkan karena ada pelepasan akumulasi energi dalam bentuk gelombang seismik, akibat adanya patahan di wilayah tersebut biasanya terjadi di zona subduksi, jalur sesar atau patahan.
Gempa terjadi beberapa hari tersebut sebagian merupakan gempa jenis tektonik.
“Kondisi tersebut alami dan normal, di jalur tektonik sesar, patahan atau subduksi, terjadi gempabumi. Namun sekali lagi bahwa gempabumi tidak dapat diprediksi baik dari segi ukuran kekuatan gempanya maupun waktu kejadiannya,” katanya, mengutip dari Bantennews.co.id -jaringan Suara.com, Sabtu (18/12/2021).
Gempa bumi besar biasanya diikuti oleh gempa susulan di wilayah tersebut. Namun biasanya akan melemah baik dari frekuensi gempabumi maupun kekuatan gempabumi.
“Namun sekali lagi gempa unpredictable atau tidak dapat diprediksi,” ucapnya.
Tidak semua gempa bumi di laut berpotensi tsunami, ada faktor lain selain posisi episenter gempa di laut.
“Dari kekuatan gempanya (magnitude) yang besar, kedalaman pusat gempa yang dangkal, jenis patahannya vertikal,” paparnya.
Baca Juga: Sumut Diguyur Hujan Seharian, BMKG Ingatkan Potensi Bencana
Dirinya bepesan adapun beberapa hal perlu diantisipasi jika terjadi gempabumi susulan. Utama jangan panik, tetap berpikir jernih. Lindungi kepala, dapat berlindung di bawah meja atau dengan tas, jauhi kaca jendela, dan potensi jatuhnya barang.
Berita Terkait
-
11 Kali Gempa Susulan Pasca Gempa Tektonik M5,7 Guncang Poso Sulawesi Tengah
-
Kemarau Datang Lebih Cepat, BMKG Peringatkan Wilayah Riau dalam Ancaman Karhutla Tingkat Tinggi
-
1.208 Titik Panas Terdeteksi di Sumatera, Riau Paling Banyak
-
Cuaca Tak Bisa Diprediksi: Kemarau Basah, Petani Terjepit
-
Aktivitas Sesar Poso Picu Gempa M5.0 di Sulawesi Tengah, BMKG Minta Warga Tetap Tenang
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
Terkini
-
Bus Karyawan PT Nippon Shokubai Tabrak Motor di Cilegon, 3 Orang Jadi Korban
-
Kasus Pelecehan di Mapolresta Serang Kota Mandek 5 Bulan, Kasrim Klaim 'Setiap Laporan Ditangani'
-
Kesal Bocah Masuk Mobil, Pemuda di Tangerang Tega Sundut Rokok ke Anak 9 Tahun
-
Renovasi Berujung Jeruji Besi: Warga Pandeglang Tebang Pohon di TNUK Terancam 10 Tahun Penjara
-
Ironi Tanah Jawara, Angka Kemiskinan Banten Turun, Tapi Masih di Urutan ke-8 Tertinggi se-Indonesia