SuaraBanten.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, orang jahat bisa terbebas dari jerat hukuman dengan beragam cara menyiasatinya. Kendati begitu, sikapnya itu bisa membuatnya kena karma di dunia.
Hal itu disampaikan dalam pidatonya di rapat kerja nasional Satgas Saber Pungli di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu 15 Desember 2021. “Karena banyak orang (melakukan tindak kejahatan) banyak bebas dari hukum, itu tiba-tiba karmanya terjadi,” ungkap Mahfud.
Ia menjelaskan, orang yang beragama dan berbudaya pasti mempercayai adanya karma, dosa, dan malu karena berbuat pelanggaran. Hal itu, sebutnya, tergolong dalam hukuman otonom. Oleh karena itu, ia mengimbau bagi pihak yang hendak melakukan kejahatan jangan hanya takut pada hukum secara formalistik semata. Tetapi juga takut pada karma atau dosa yang ditimbulkan akibat perbuatannya tersebut.
Ia lantas bercerita tentang seorang hakim yang melakukan tindak pidana korupsi saat menjabat. Namun, menghabiskan masa tuanya dengan sakit-sakitan.
“Dia sakit. Tiap hari enggak bisa jalan. Penyakitnya itu kalau mau tidur suntik dulu biar bisa tiduran. Kalau mau bangun suntik lagi. Uangnya banyak, tapi dibawa kabur temannya. Kena karma,” kata Mahfud.
Berangkat dari itu, Mahfud mengatakan karma bisa datang kepada siapa saja yang melakukan kejahatan atau melanggar hukum.
Ia mengatakan, kendati sudah ada hukuman bagi para pelaku kejahatan akan tetapi terkadang tidak membuat jera karena merasa bisa membelinya. Untuk itu, ia mengingatkan akan adanya karma atau dosa yang akan diterima.
“Seseorang berlaku korupsi, yang membuat industri hukum-hukum itu bebas dari hukum tetapi tak takut pada hukuman otonom. Maka dia akan dapat neraka. Bukan di akhirat saja, tapi akhirat itu bisa di dunia juga. Bisa takut, malu, tertekan,” tegas Mahfud.
Baca Juga: Kasus Rachel Vennya, Mahfud MD Singgung Soal Pentingnya Kesadaran Moral
Berita Terkait
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Jejak Kontroversi Djamari Chaniago, Terseret Insiden Pengeroyokan TNI dan Kini Jadi Menko Polhukam
-
Ibunda Tasya Farasya Kode Keras Soal Karma? Unggahan Ini Bikin Netizen Geger di Tengah Isu Cerai!
-
Gondol Motor Mertua hingga Perhiasan, Mantan Menantu Jadi Maling di Bekasi
-
Budi Gunawan Kena Reshuffle Kabinet, Mahfud MD Ngaku Kaget: Apa Alasannya?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Kejari Kota Tangerang Geledah Kantor PT ASM: Usut Dugaan Korupsi Proyek PT Angkasa Pura Kargo
-
Tragis! Bocah Kendarai SUV Sebabkan Kecelakaan Maut di BSD, Satu Tewas
-
500 Warga Banten Tertipu Jual Beli Tanah Kavling Murah
-
Berkat BRI, JJC Rumah Jahit Kian Berkembang dan Berdayakan Perempuan
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur