SuaraBanten.id - Yusuf Muhammad selaku pegiat media sosial baru-baru ini melontaskan sindiran keras kepada Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.
Ia meminta Musni Umar tidak mengkerdilkan Islam dengan menjadikan Islam komoditas kepentingan politik.
Pernyataan Yusuf Muhammad itu merupakan respon terhadap pernyataan Musni Umar yang mendorong Umat Islam bersatu untuk memenangkan pemilu.
Yusuf Muhammad juga menyindir jika cara berpolitik yang dilakukan Musni Umar membuat mereka tidaka akan bisa menang.
“Kalau cara berpolitiknya kayak gini, ya sampai lebaran kuda kalian gak bakal bisa menang,” kata Yusuf Muhammad dikutip dari Terkini.id-Jaringan Suara.com melalui akun Twitter-nya, Minggu (24/10/2021).
Yusuf Muhammad juga mengungkap pada Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu, juga ada umat Islam yang memilih Joko Widodo alias Jokowi.
“Jangan mengkerdilkan Islam dengan menjadikannya hanya sebagai komoditas kepentingan politik,” kata Yusuf Muhammad.
Sebelumnya, Musni Umar mendorong umat Islam agar bisa bersatu demi bisa merebut kekuasaan dalam pesta demokrasi mendatang.
Ia menilai bahwa jika umat Islam bersatu, maka dipastikan bisa memenangkan pertarungan politik dan menjadi bagian dari kekuasaan.
“Mereka bisa memilih pemimpin untuk membawa kesejahteraan, membawa keadilan dan kemakmuran. Tapi faktanya umat Islam ini berada di luar sistem,” ujarnya, dilansir dari FIN, 24 Oktober 2021.
Musni Umar menilai bahwa pada saat pemilihan umum, Umat Islam harus bersatu untuk memilih hingga pada akhirnya mereka bisa memegang kekuasaan.
“Karena kalau tidak memegang kekuasaan akhirnya ya kita rasakan seperti sekarang ini,” ujarnya.
Menurutnya, keadilan tak dapat ditegakkan hanya dengan demo saja, melainkan harus dengan kekuatan dan kekuasaan.
“Kalau hanya di luar kekuasaan, maka dilihat ini bisa mengancam mereka yang berkuasa, maka hanya dengan secarik kertas saja bisa dibubarkan,” jelasnya.
Musni mencontohkan bahwa beberapa organisasi masyarakat (ormas) Islam telah dibubarkan hanya melalui secarik kertas.
“Sangat naif ummat Islam yang mayoritas, tapi mereka tidak punya kekuasaan,” katanya.
Berita Terkait
-
Tolak Dipanggil Bang, Pramono Anung: Saya Lahir di Kediri!
-
PKS DKI Ingatkan Penguasa Jangan Manfaatkan ASN untuk Kepentingan Politik
-
Jokowi Disebut Tak Pantas Sadap Partai Lewat Intelijen, Hati-Hati jadi Skandal Politik dan Masalah Serius
-
Lolos AGT, Kiky Saputri Kasihani Putri Ariani Gegara Ditunggangi Kepentingan Politik
-
Muncul Gerakan Pemakzulan Presiden Jokowi, Tapi Seperti Berteriak di Gurun Pasir
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Status Bahaya: Gelombang Setinggi 4 Meter Ancam Pesisir Lebak, Wisatawan Dilarang Keras Berenang!
-
Persita vs PSM: Mampukah Pendekar Cisadane Raih Kemenangan?
-
Mambucha Telah Kantongi Sertifikasi BPOM dan Halal Indonesia, Kini Sasar Pasar Ekspor
-
Nasabah BRI Bisa Investasi SR023T3 dan SR023T5 dan Dapatkan Kupon hingga 5,95% per Tahun
-
Tragedi Balita Umar: 3 Fakta Menohok di Balik Klaim Sukses Jaminan Kesehatan Banten