Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Rabu, 13 Oktober 2021 | 12:26 WIB
Ilustrasi wisata religi Kesultanan Banten. [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]

3. Maulana Muhammad

Sultan Maulana Muhammad merupakan putra dari Maulana yusuf. Ia naik tahta ketika berusia 9 tahun, setelah Maulana Yusuf Wafat.

Pada saat itu, pemerintahan dijalan Mengkubumi Jayanegara, hingga Maulana Muhammad dewasa, pada tahun 1580-1596. Enam belas tahun kemudian, Sultan Maulana Muhamma menyerang Kesultanan Palembang yang didirikan oleh Ki Gendeng Sure, yang merupakan seorang bangsawan Demak.

Kerajaan Banten yang juga keturunan Demak merakan berhak atas daerah Palembang. Namun, banten megalami kekalahan, dan Maulana Muhammad tewas dalam pertempuran tersebut.

Baca Juga: Pesisir Pantai Selatan Jawa Berpotensi Terjadi Tsunami, BMKG Gencar Lakukan Sosialisasi

4. Pangeran Ratu (Abdul Mufakhir)

Pangeran Ratu menjadi Sultan Banten ke-empat yang saat itu masih berusia 5 bulan di tahun (1596-1651). Karena masih muda, pemerintahan saat itu dijalankan oleh Mangkubumi Ranamanggala.

Pangeran ratu mendapat gelar Kanjeng Ratu Banten. Beliau wafat kemudian digantikan oleh anaknya yang dikenal sebagai Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa. [Wikipedia]

Sultan Ageng Tirtayasa memerintah Banten di tahun 1651-1682. Kerajaan Banten Pada Masa itu mencapai kejaayaan. Sultan Ageng Tirtayasa berusaha memperluas wilayah kerajaannya ini pada tahun 1671.

Baca Juga: Jawa Barat Bakal Terasa Lebih Panas dalam Sepekan ke Depan

Ia juga mengangkat putranya menjadi raja pembantu dengan gelar Sultan Abdul Kahar atau Sultan Haji. Namun Sultan Ageng Tirtayasa merasa kecewa dan menarik kembali jabatan raja pembantu bagi Sultan haji.

Load More