SuaraBanten.id - Kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Lebak, Banten meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Dedi Lukman Indepur di Lebak, Rabu (6/10/2021) kemarin.
Menurut data, Kasus kekerasan anak dan perempuan di Kabupaten Lebak sejak Januari-September 2021 meningkat dari 45 kasus pada 2020 menjadi 55 kasus pada periode yang sama tahun ini.
Kata Dedi, kebanyakan korban kejahatan pelecehan seksual adalah pelajar dan santri, sedangkan pelakunya orang-orang dekat di antaranya ayah tiri, paman, guru, ustadz, hingga saudara sepupu.
Untuk menekan kekerasan terhadap anak, Pemerintah Kabupaten Lebak menyosialisasikan Lembaga Peduli Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (LPATBM).
"Kami berharap semua desa di 340 desa memiliki LPATBM," katanya.
Kehadiran LPATBM itu nantinya dapat melindungi anak dan perempuan dari korban kekerasan, sebab LPATBM melibatkan pengawasan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh dan pemuka adat.
Selama ini, pemerintah daerah memperhatikan korban kekerasan anak dan perempuan dengan memberikan konseling untuk penanganan penyembuhan trauma yang melibatkan psikologi.
Selain itu, katanya, mendampingi korban untuk diproses pelakunya hingga pengadilan.
Anak dan perempuan, katanya, juga dilindungi dengan suasana aman dan nyaman, Mereka yang ingin bersekolah didorong untuk melanjutkan pendidikannya.
"Kami berkomitmen untuk melindungi anak-anak agar tumbuh kembang, aman, nyaman dan senang," katanya.
Pihaknya optimistis LPATBM dapat mencegah kekerasan anak dan perempuan, termasuk dengan dukungan keluarga dalam mengawasi anak-anak mereka.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 6 Oktober 2021 Pandeglang-Lebak Banten
Ia menyebut kasus kekerasan yang dialami anak di daerah ini cenderung meningkat yang kemungkinan besar dipicu pengaruh pergaulan lingkungan, dampak teknologi digital.
Ia menyebut perlunya orang tua mengawasi anak-anak mereka ketika bermain gawai.
Dengan teknologi digital, katanya, mudah mengakses pornografi, sehingga anak-anak dapat melakukan aksi kejahatan, terutama kejahatan seksual.
"Kami berharap ke depan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Lebak tak terjadi," katanya.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Lebak Ratu Mintarsih mengatakan meningkatnya kasus kekerasan anak dan perempuan karena berbagai faktor, antara lain lingkungan, pendidikan, ekonomi, dan keluarga.
Selama ini, katanya, pelaku kejahatan orang-orang terdekat, seperti ayah tiri yang melakukan pemerkosaan terhadap anaknya.
Bahkan, usia korban kekerasan tersebut usia SD dan SMP, sedangkan pelakunya orang dewasa.
Berita Terkait
-
Disiksa, Diusir, hingga Dilarang Tidur: Sisi Gelap Kehidupan Farel Prayoga di Bawah Asuhan Ibu Tiri
-
Pembunuhan Wartawan Karo: KPAI Desak Panglima TNI Bertindak, Korban Anak Belum Dapat Keadilan!
-
Bikin Korban Histeris di Pesawat, Pelaku Pelecehan Seksual Anak Ditangkap Polisi
-
Terungkap, Pelaku Pelecehan di Pesawat Citilink Seorang Dokter Hewan
-
7 Fakta Baru Skandal SMAN 4 Serang: Upaya Damai Hingga Teror Korban Pelecehan Seksual
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
Pilihan
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
-
Profil dan Agama Erika Carlina, Seleb Dijuluki Ratu Pesta yang Ngaku Hamil di Luar Nikah
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
Terkini
-
Tabrakan Maut Pandeglang, Pemotor Tewas Usai Terpental 5 Meter
-
Polda Banten Sebut Pelajar Rentan Terpapar Paham Radikal Lewat Media Digital
-
Sambangi PT Krakatau Steel, Menko Perekonomian: Industri Baja Butuh Kebijakan Terintegrasi
-
7 Orang Berebut Kursi Direksi BPRS-CM, Perbaikan Keuangan Bank Jadi Prioritas
-
Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Sungai Cidsadane Gegerkan Warga