SuaraBanten.id - Jika kita menyebut G30SPKI tentu yang terlintas dalam pikiran kita yakni gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.
Namun, sebenarnya selain peristiwa G30S PKI yang menyebabkan korban berjatuhan, Banten menyimpan sejarah tersendiri soal gerakan PKI.
Tepat di momen G30S PKI, SuaraBanten.id mengulas kembali pemberontakan PKI 1926 di Banten. Pemberontakan PKI di Banten bahkan melibatkan sejumlah ulama besar Banten.
Pergerakan PKI di Banten tak terlepas dari peran sejumlah tokoh Sarekat Islam (SI) di Banten. Upaya masuknya PKI ke Banten dimotori oleh beberapa aktivis PKI yaitu, Ahmad Puradi Sasra, Tubagus Alifan, dan Ahmad Basaif.
Melalui Basaif inilah faham-maham PKI masuk melalui Sarekat Islam, Dimulai sejak kepemimpinan SI Banten jatuh ke tangan Hasan Djayadiningrat yang merupakan adik kandung penguasa Serang saat itu, yakni Ahmad Djayadiningrat.
Awalnya, masuknya faham PKI ke Banten hanya berupa doktrinitas yang dikemas melalui sentuhan keagamaan oleh Ahmhad Basaif, karena Ahmad Basaif sendiri adalah keturunan Arab dan berketurunan darah Banten dari garis ibu.
Ahmad Basaif yang fasih berbahasa Arab, berketurunan Banten dan hafal banyak dalil dan hadits agama, mendapat simpati dan disambut positif oleh pemuka agama yang mayoritas tergabung dalam SI.
Namun, saat kepemimpinan SI dipegang oleh Hasan Djayadiningrat, Ahmad Basaif tidak berhasil menarik masa SI cukup besar untuk bergabung kedalam gerbong PKI, karena Hasan Djayadiningrat merupakan tokoh elitis dan kurang dekat dengan masyarakat bawah.
Setelah kepemimpinan SI Banten jatuh ke tangan Ahmad Chatib sekira tahun 1920, barulah PKI resmi masuk ke Banten bahkan membuka semacam kantor Cabang PKI yang berlokasi di Royal, Serang Banten.
Baca Juga: 8 Aktor Terlibat Film G30S PKI: Umar Kayam hingga Wawan Wanisar
Awalnya Achmad Chatib dan tokoh pemuka agama yang tergabung dalam SI tidak bergabung kedalam gerbong PKI, hanya sejak 1925 Achmad Chatib dan tokoh agama yang lain menggunakan PKI sebagai gerbong perjuangan lantaran SI dinilai tidak turut melakukan pergerakan pemberontakan, sedangkan masyarakat islam sudah geram di bawah garis penjajahan.
Ahmad Chatib yang merupakan menantu Syekh Asnawi Caringin kemudian menjadi tokoh lokomotif bergabungnya ulama besar lain seperti Abuya Mukri, Kiyai Adung Petir, Kiyai Adung adik kandung Achmad Chatib, dan Ki Adung anak kandung Syekh Asnawi Caringin itu sendiri.
Menurut peneliti sejarah Banten, Mufti Ali ada satu daerah yang menyumbangkan banyak pasukan yang terdiri dari kiyai dan santri untuk bergabung ke gerbong PKI yaitu Petir, Kabupaten serang, bahkan diantaranya ada satu pesantren yang semuanya berafiliasi ke gerbong PKI.
Menurut Mufti Ali, karena Petir secara sanad keilmuan bergenetik ke Syekh Asnawi Caringin, bahkan untuk mengikuti pengajian ke Syekh Asnawi mereka beramai-ramai menggunakan andong (sado) ke Caringin, karena di Petir tidak ada lajur kereta api.
Beberapa tokoh terkemuka di Petir yang bergabung ke gerbong PKI diantaranya Kiyai Adung Petir, Muhamad Zuhri dan yang kini namanya digunakan menjadi nama jalan Petir sampai Pamaraian.
Keberhasilan para pembesar SI ini bergabung ke dalam gerbong PKI disebabkan oleh keberhasilan Ahmad Basaif yang mendoktrin para ulama tersebut dengan dalih “islam adalah agama yang sosialis, sedangkan Islam tidak akan pernah merdeka jika masih dalam kungkungan kolonialisme Belanda, dan gerbong yang mampu memfasilitasi pergerakan perjuangan tersebut adalah PKI”.
Tag
Berita Terkait
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Potret Presiden Prabowo Pimpin Langsung Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
"Mundur Kebangetan!" Sejarawan Geram Pemerintah Paksakan Narasi Tunggal G30S/PKI
-
Arsitektur Sunyi 'Kremlin', Ruang Siksa Rahasia Orba yang Sengaja Dilupakan
-
Malam Ini 3 Stasiun TV Nasional Tayangkan Film Legendaris G30S PKI, Mana Saja?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Lewat CSR, ASG Perkuat Infrastruktur Kesehatan Kota Serang dengan Enam Ambulans
-
Jejak 37 Pahlawan Muda di Lengkong: Mensos Gus Ipul Ungkap 2 Kunci Penting Karakter Bangsa
-
BRIVolution BRI Perkuat Ekosistem Digital dan Dorong Dana Murah Berkelanjutan
-
Diam-diam Pemprov Banten Beri 'Privilese' Truk Kecil Keluar dari Kepgub, Apa Alasannya?
-
Gizi Siswa Terancam? Penyaluran MBG di Pandeglang Disetop, BGN Ungkap Alasan Mengejutkan