Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 25 September 2021 | 17:15 WIB
Tangkapan video viral anggota ormas palak dan pukul pedagang di Puri Beta Tangerang. [Instagram]

SuaraBanten.id - Polisi terus mendalami kasus dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan ormas terhadap pedagang di kawasan Puri Beta, Ciledug, Kota Tangerang.

Kapolsek Ciledug Kompol Poltar L Gaol mengatakan, akan mencari pihak yang membuat video dan memviralkannya ke media sosial.

Tujuannya kata dia, untuk dimintai keterangan. Kemudian, pihaknya akan menyelidiki kebenaran pungli tersebut.

"Yang buat viral itu sudah kita hubungi dan belum mendapat balasan. Ini kan aksi premanisme dan melakukan pungli, akan kami sikat kalau benar itu," kata Poltar saat dihubungi, Sabtu (25/9/2021).

Baca Juga: Viral, Netizen Syok dengan Bungkusan Gorengan dari Ijazah, Ternyata Miliknya!

Ia juga mengatakan pihaknya telah melalukan penelusuran terkait lokasi viralnya video itu. Namun, hingga saat ini belum menemukan keterangan yang menunjukan kebenaran video tersebut.

"Kita terus melakukan penelusuran terkait (video) itu, kita telah mengecek ke lokasi yang diduga ada di video," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang anggota organisasi masyarakat (ormas) diduga melakukan pemerasan terhadap seorang pedagang di kawasan Puri Beta, Larangan, Kota Tangerang, Senin (20/9/2021).

Video yang berdurasi satu menit itu diunggah diakun Instagram@ViralCiledug, pada Jumat (24/9/2021).

Dalam kejadiannya, terlihat pria yang memalak mengenakan baju hitam, celana jins pendek, dan sebuah jam di tangan kanannya.

Baca Juga: Nasib Masakan yang Terlupakan, Wujud Kukusan Ini Sukses Bikin Nyesek

Kemudian, pemalak tersebut memukul wajah pedagang menggunakan tangan kanannya. Namun, pedagang itu sama sekali tidak melawan.

Setelah melakukan tindakan kekerasan tersebut, oknum itu memalak dan meminta duit dengan mengatasnamakan santunan yatim piatu.

Pedagang itu, terlihat membela diri. Akan tetapi, oknum ormas itu, justru tidak mendengarkan, bahkan memukul untuk kedua kalinya.

Akibat kekerasan itu, pedagang itu memilih untuk membayar. Akan tetapi, oknum itu menolak menerima uang itu, melainkan ingin mengancam membunuh pedagang tersebut.

"Gue tunggu lo ya entar di Giant. Gue tunggu lo, gue matiin lo entar ya," kata oknum.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Load More