Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 20 September 2021 | 06:55 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya terkait kasus perampokan di Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (21/5/2021). [Suara.com/Muhammad Yasir]

SuaraBanten.id - Seringkali dipanggil Ustaz Armand atau Ustaz Alex, Korban penembakan di Pinang Tangerang ternyata ahli pengobatan alternatif atau paranormal. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Kata Yusri, korban yang kerap dipanggil Ustaz Alex ini sudah 20 tahun membuka jasa pengobatan alternatif.

Meski demikian, korban penembakan di Tangerang itu juga dikenal sebagai Ketua Majelis Taklim di masjid setempat, sehingga kerap dipanggil ustaz.

"Memang dia adalah Ketua Majelis Taklim di kompleknya. Tetapi dia juga bekerja 20 tahun sebagai ahli pengobatan alternatif atau paranormal," kata Yusri, Minggu (19/9/2021).

Baca Juga: HARU! Tangis Istri Ustaz Alex di Depan Jenazah: Tungguin Saya Entar Saya Nyusul

Usai insiden penembakan ustaz, korban langsung dilarikan ke rumah sakit RS Mulya, Pinang, Kota Tangerang. Namun sayang, nyawanya tak tertolong.

"Korban di bawa ke Rumah Sakit Mulya Adapun Identitas korban inisial A. Yang bersangkutan meninggal dunia," ucapnya.

Hingga saat ini, lanjut Yusri, Polres Metro Tangerang dibantu Polda Metro Jaya terus menyelidiki kasus penembakan di Tangerang tersebut.

Pihaknya juga lagi menunggu hasil autopsi dari pihak rumah sakit.

"Kami juga analisis CCTV di sekitar TKP. Sekarang kami lagi menunggu hasil autopsi dari rumah sakit kemudian hasil lab proyektil," tandasnya.

Baca Juga: Selidiki Temuan Proyektil Peluru Penembakan Ustaz, Puslabfor Polri Turun Tangan

Ketua RW 05, Ahmad Mangku menjelaskan awal mula peristiwa mengerikan tersebut. Berawal dari Alex pulang salat Maghrib dengan anaknnya (5).

Ketika itu, ada dua pria duduk di dekat warung tepat beberapa meter dari kejadian, ia menggunakan atribut ojek online (Ojol).

"Jadi pelaku sudah tiga hari duduk terus di warung. Orang (pelaku) beli es, itu ada dua orangnya. Motornya diparkir kira-kira radius 20 meter," kata Ahmad saat ditemui di lokasi, Minggu (19/9/2021) dini hari.

"Saat kejadian, anak itu melihat pria dengan jaket baju hijau atau ojek online," tambahnya.

Ahmad menerangkan, setelah anaknya masuk ke dalam rumah, terdengar suara seperti petasan. Ketika dilihat, ternyata ayahnya yang mengalami luka tembakan.

"Pas dia (anaknya) masuk dengar suara petasan. Terus (korban) teriak 'gua ditembak, gua kena tembak' anak itu lihat orang (pelaku) lari," kata Ahmad.

Load More