Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Minggu, 19 September 2021 | 09:39 WIB
Gabriella Meilani, nakes yang gugur akibat serangan KKB Papua. [IST]
Para nakes yang selamat dari serangan KKB Papua di Kiwirok. [ANTARA]

Pada saat pukul 09.10 WIT, KKB semakin brutal dengan memasuki barak dokter dan menyerang nakes yang ada di dalamnya.

Merasa diserang, nakes tersebut lari berhamburan keluar dari barak secara terpisah.

“Dokter Restu sempat diadang dan dipukul dengan besi, kemudian digiring ke jurang dan ditendang ke jurang,” urai Marselinus.

Sedetik kemudian, KKB menuju ke barak nakes yang kedua di mana terdapat dirinya bersama Mantri Manuel Abi, Mantri Lukas Luji Patra, Suster Kristina Sampe Tonapa, Suster Katriyanti Tandila, dan juga almarhum Suster Gabriella Melani.

Baca Juga: Kolonel KKB Papua Tewas Ditembak TNI di Pegunungan Bintang

“Merasa terancam, saya dan rekan-rekan lain bersembunyi di dalam WC, namun keberadaan kami diketahui sehingga kami berusaha menyelamatkan diri dengan berlari sekuat tenaga.”

Namun, di segala penjuru sudah dikuasai oleh pihak KKB dan KNPB sehingga dirinya dan rekan lainnya terpojok di pinggir jurang.

“Kami akhirnya bersepakat untuk melompot ke jurang. Saya sendiri tersangkut di akar pohon, sedangkan tiga suster lainnya tersangkut rerumputan,” tuturnya.

“melihat kami melompat, mereka (KKB) tetap mengejar kami hingga ke bawah.”

Dikatakan, hanya dirinya saja yang tidak ditemukan, sedangkan tiga suster lainnya ditemukan dan dibawa ke halaman oleh KKB.

Baca Juga: Sambil Tersedu, Nakes Cerita Kebrutalan KKB Papua di Kiwirok

Para suster tersebut dipaksa membuka seluruh pakaian alias ditelanjangi. Selanjutnya, mereka disiksa dengan benda tajam hingga pingsan.

Diketahui sudah tak berdaya, KKB pun membuang para nakes tersebut ke dalam jurang. Sayangnya, suster Gabriella Melani yang siuman dari pingsannya juga sudah tak berdaya.

Melihat hal tersebut, kata Marselinus, KKB mulai membunuhnya dengan sejumlah tikaman menggunakan benda tajam ke tubuh sang suster dan mendorongnya jatuh lebih dalam ke jurang. Alhasil, para nakes harus berjuang sendiri tanpa ada pertolongan.

Tiga hari berselang, para nakes tersebut ditemukan oleh tim gabungan saat melakukan pembersihan dan pencarian atas kasus tersebut.

Tim gabungan berhasil menyelamatkan para nakes yang masih hidup, sedangkan almarhum Suster Gabriella Melani belum bisa dievakuasi karena posisinya cukup jauh.

“Kami akan berupaya untuk mengevakuasi almarhum hari ini dengan peralatan yang sudah dibawa tadi pagi ke Kiwirok. Kalau cuaca mendukung, mungkin bisa langsung diterbangkan ke Jayapura hari ini,” papar Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi.

Load More