Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 16 September 2021 | 10:40 WIB
Santri yang menutup telinga saat mendengar musik [instagram]

SuaraBanten.id - Husin Shihab baru-baru ini ikut mengomentari soal santri penghafal Alquran tutup kuping saat ada musik.

Video santri penghafal Alquran tutup kuping saat antre vaksinasi belakangan sempat viral di media sosial.

Terbaru Husin Shihab memberi pandagan soal viral santri tutup kuping saat dengar suara musik.

Kata Husin perilaku para santri itu bisa saja hasil dari dogma fanatisme agama yang belakangan masuk ke negeri ini.

Baca Juga: Dengar Musik Bikin Hapalan Alquran Hilang? Ini Jawaban Pemimpin Rumah Tahfidz

Karenanya, Husein Shihab memaparkan pandangannya menggunakan kata-kata jorok. Pantas kemudian Husein ditegur oleh presenter acara televisi.

Menurut Husin Shihab, santri mestinya nggak perlu tutup kuping kalau lirik musik itu tidak mengandung hal-hal atau kata jorok.

Husein Shihab bilang kata jorok

Saat menjelaskan pandangannya, Husien mendetailkan kata-kata jorok dalam musik atau lagu barat yang patut membuat santri tutup kuping. Apalagi ini santri penghafal Alquran.

“Kalau sekedar lagu santai misalnya tentang kehidupan, tentang kecintaan, lagu arab dengan bahasa cinta, itu bukan berarti tutup telinga. Kecuali lagu baratnya itu jorok. Misal ada bahasa kayak fuck, ML atau gimana. Kalau nggak jorok itu…,” ujar Husein menjelaskan dalam bincang pagi di tvOne, Kamis 16 September 2021.

Baca Juga: Bela Santri Tutup Kuping saat Ada Musik, Yenny Wahid: Menghafal Quran Tak Mudah

Nah dalam momen ini, presenter tvOne langsung menegur Husein dengan memotong penjelasannya.

“Maaf pak Husein ini kan sedang live, mungkin lebih sopan dikit (bahasanya)” jelas si presenter menegur Husin Shihab yang berkata jorok.

Husein langsung menghaluskan bahasanya dalam penjelasan soal musik dan santri.

“Ya itu tadi yang disebutkan tadi kalau jorok, saya dukung santri tutup telinga saja,” jelasnya.

Kalau ternyata dalam video yang viral itu, musik yang muncul adalah musik yang santai tapi kok santri penghafal Alquran tutup telinga, menurut Husein, itu bisa menjadi masalah.

Kenapa? Sebab ada dugaan bisa jadi para santri itu dicekoki dogma yang fundamental dan fanatisme berlebihan.

“Kalau saya bilang, kalau tutup telinga itu (musiknya) bahasanya vulgar. Tapi kalau bahasanya nggak jorok, santai saja, lagu barat biasa, perlu dipertanyakan paham yang diajarkan pada santri. Apakah paham radikalisme atau fanatisme,” ujarnya

Hati-hati fanatik berlebihan

Di sisi lain, Husein mengatakan perlu lho mewaspadai potensi ajaran atau dogna yang fundamentalis soal larangan dengar musik. Sebab Husein meyakini ajaran fundamental masih kok menyebar di tingkat pendidikan anak.

Dia sendiri mengaku punya bukti kok ada ustaz yang ngajarin dogma santrinya haram dengerin musik.

“Kalau kita amatin kondisinya Indonesia seperti itu, ada paham yang terus orang jadi konsumsi publik yang mana dogma fanatisme beragama, dogma paham radikal, dogma HTI mulai masuk ke negeri ini, cuma kita sadar nggak sadar masyarakat Indonesia lebih awam ya,” katanya.

Load More