SuaraBanten.id - Husin Shihab baru-baru ini ikut mengomentari soal santri penghafal Alquran tutup kuping saat ada musik.
Video santri penghafal Alquran tutup kuping saat antre vaksinasi belakangan sempat viral di media sosial.
Terbaru Husin Shihab memberi pandagan soal viral santri tutup kuping saat dengar suara musik.
Kata Husin perilaku para santri itu bisa saja hasil dari dogma fanatisme agama yang belakangan masuk ke negeri ini.
Baca Juga: Dengar Musik Bikin Hapalan Alquran Hilang? Ini Jawaban Pemimpin Rumah Tahfidz
Karenanya, Husein Shihab memaparkan pandangannya menggunakan kata-kata jorok. Pantas kemudian Husein ditegur oleh presenter acara televisi.
Menurut Husin Shihab, santri mestinya nggak perlu tutup kuping kalau lirik musik itu tidak mengandung hal-hal atau kata jorok.
Husein Shihab bilang kata jorok
Saat menjelaskan pandangannya, Husien mendetailkan kata-kata jorok dalam musik atau lagu barat yang patut membuat santri tutup kuping. Apalagi ini santri penghafal Alquran.
“Kalau sekedar lagu santai misalnya tentang kehidupan, tentang kecintaan, lagu arab dengan bahasa cinta, itu bukan berarti tutup telinga. Kecuali lagu baratnya itu jorok. Misal ada bahasa kayak fuck, ML atau gimana. Kalau nggak jorok itu…,” ujar Husein menjelaskan dalam bincang pagi di tvOne, Kamis 16 September 2021.
Baca Juga: Bela Santri Tutup Kuping saat Ada Musik, Yenny Wahid: Menghafal Quran Tak Mudah
Nah dalam momen ini, presenter tvOne langsung menegur Husein dengan memotong penjelasannya.
“Maaf pak Husein ini kan sedang live, mungkin lebih sopan dikit (bahasanya)” jelas si presenter menegur Husin Shihab yang berkata jorok.
Husein langsung menghaluskan bahasanya dalam penjelasan soal musik dan santri.
“Ya itu tadi yang disebutkan tadi kalau jorok, saya dukung santri tutup telinga saja,” jelasnya.
Kalau ternyata dalam video yang viral itu, musik yang muncul adalah musik yang santai tapi kok santri penghafal Alquran tutup telinga, menurut Husein, itu bisa menjadi masalah.
Kenapa? Sebab ada dugaan bisa jadi para santri itu dicekoki dogma yang fundamental dan fanatisme berlebihan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Ditinggal Kerja ke Arab Saudi, Gadis 9 Tahun di Serang Dicabuli Pacar Sang Ibu
-
Jurus Jitu Petani Serang: Terapkan Demplot, Panen Padi Auto Melimpah
-
Aksi Massa di Serang: Tolak Penggusuran, Warga Bakar Kaos Kampanye Budi Rustandi-Nur Agus Aulia
-
Pembelaan Tiga Terdakwa Kasus Pembakaran Kandang Ayam Ditolak Hakim
-
Link DANA Kaget 1 Juli 2025: 7 Cara Cuan Instan, Siapa Cepat Dia Dapat!