Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 23 Agustus 2021 | 13:17 WIB
Ilustrasi kekerasan anak. (shutterstock)

SuaraBanten.id - Miris sekali, bayi dibawah lima tahun (balita) berusia 3,5 tahun di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) dianiaya bibinya.

Balita dianiaya bibinya lantaran susah makan. Sedangkan ibu balita dianiaya itu telah meninggal dunia saat melahirkan.

Karena itu, balita diasuh bibinya sejak kecil. Sementara ayahnya tinggal pergi, ayah balita dianiaya itu hingga sekarang tidak diketahui keberadaannya.

Ayah balita itu sudah tidak pernah menjenguk anaknya itu sejak umur 9 bulan.

Baca Juga: Tanggapi Kabar Muhammad Kece Nistakan Agama, Denny Siregar: Yesus Lahir Bidannya Siapa?

“Bapak kandung sempat beberapa kali sampai umur korban 9 bulan, bapak kandungnya menjenguk korban, tetapi saat korban sudah tidur. Setelah usia 9 bulan tidak pernah menjenguk lagi dan keberadaannya tidak diketahui,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Aangga Surya Saputra, Senin (23/8/2021).

Dijelaskan Angga, Sejak bayi, korban diasuh oleh bibinya. Pelaku sendiri diketahui melakukan kekerasan kepada korban sejak setahun terakhir.

“Karena sering WFH, maka pelaku sering lihat dan dengar kalau korban susah makan ketika disuapi oleh ART-nya. Jadi pelaku sudah tidak ingat lagi berapa kali melakukan kekerasan kepada korban,” pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Baca Juga: Penganiayaan Balita oleh Ibu Angkat di Tangsel Sudah Berjalan Setahun, Direkam Babysitter

Load More