Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 12:04 WIB
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto. (Dok: BRI)

“Sebenarnya jumlah RMU sudah over capacity, namun RMU yang ada memiliki keterbatasan teknologi sehingga tidak dapat menghasilkan beras dengan kualitas premium. Hal ini menyebabkan potensi susut pasca panen masih relatif tinggi (di kisaran 3,25-2,8 persen). Diperlukan upaya revitalisasi RMU agar pengolahan beras menjadi efektif dan mampu menghasilkan beras kualitas premium,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Amam Sukriyanto menyampaikan bahwa BRI selalu berkomitmen pada sektor UMKM, termasuk pertanian dan rantai pasoknya. Hingga Triwulan II 2021, BRI telah menyalurkan kredit kepada sektor pertanian sebesar Rp117,54 triliun atau sebesar 28,03 persen dari penyaluran bank secara nasional untuk sektor pertanian. Jumlah tersebut tumbuh 12,8 persen secara year in year.

Bahkan khusus pembiayaan ekosistem beras dan RMU, sampai dengan Juni 2021, BRI telah menjangkau 40.798 nasabah yang penyaluran kreditnya mencapai Rp4,1 triliun, yang terdiri dari fasilitas KUR untuk Petani, KUR dan Kupedes kepada koperasi dan kios sarana produksi pertanian (saprodi);  maupun Kredit Investasi (KI) dan Kredit Modal Kerja (KMK) untuk pengusaha penggilingan padi dan distributor beras. Amam menekankan pentingnya efisiensi dalam ekosistem bisnis padi.

“Ekosistem Klaster Padi ini akan efisien apabila masing-masing pihak dalam mata rantai bisnis ini bisa mendapatkan supply yang sesuai dengan kebutuhannya, secara tepat waktu dan tepat jumlah. Apabila ada salah satu yang terhambat, maka akan mengganggu pelaku usaha lainnya dalam ekosistem ini”, pungkasnya.

Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, BRI Dukung Pengembangan Ekosistem Padi

Hasil diskusi seminar tersebut mengungkap bahwa implementasi manajemen keuangan yang baik merupakan hal yang penting dalam pengembangan ekosistem Klaster Bisnis Padi. Namun faktor permodalan bukan satu-satunya penentu keberhasilan, diperlukan juga inovasi sosial, ekonomi dan teknologi. Sinergi antara seluruh stakeholders dalam ekosistem bisnis padi sangat dibutuhkan untuk merevitalisasi bisnis padi dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Load More